Sempat Bermasalah, Begini Progres Pembangunan Proyek Meikarta

18 April 2019 14:46 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana jalanan di Apartemen Meikarta, di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana jalanan di Apartemen Meikarta, di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Induk usaha megaproyek Meikarta, PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK), menyebutkan pembangunan proyek Meikarta hingga saat ini masih berlangsung. Bahkan, perseroan tengah fokus pada penyelesaian pembangunan tahap I.
ADVERTISEMENT
Direktur Lippo Cikarang Hong Kah Jin mengatakan, pembangunan difokuskan pada lahan seluas 84 hektare. Lahan ini nantinya akan menjadi District 1 Meikarta. Sebelumnya, proyek Meikarta sempat bermasalah akibat kasus suap perizinan.
"Pada tahap pertama, perusahaan sedang mengembangkan 84 hekatare. Tahap 1 perusahaan sedang membangunkan 28 tower yang dibangun di tahap 1 yang di daerah pusat Meikarta," kata Hong di Hotel Arya Duta, Jakarta, Kamis (18/4).
Sejauh ini, Hong mengklaim pembangunan berjalan lancar sesuai dengan jadwal yang ditetapkan. Kini pembangunan masing-masing tower sudah mencapai kurang lebih 16 lantai.
Rencananya District I bisa diselesaikan di akhir tahun ini. Sedangkan serah terima sudah mulai dilakukan sejak Maret 2019.
Foto aerial pembangunan gedung-gedung apartemen di kawasan Meikarta, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
"Target serah terima total di tahun ini. Tergantung progres pembangunannya. Setelah rights issue akan di-push pembangunannya," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Meikarta merupakan megaproyek properti yang dikerjakan oleh PT Mahkota Sentosa Utama (MSU) yang merupakan anak usaha dari LPCK. Sementara sebanyak 54 persen saham di LPCK dimiliki oleh PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR). Megaproyek Meikarta mulai diluncurkan pada Januari 2016 di lahan seluas 22 juta meter persegi di Cikarang.
LPCK merencanakan right issue untuk mendapatkan dana senilai USD 200 juta atau setara Rp 2,8 triliun. Right issue tersebut untuk meningkatkan likuiditas perseroan dan melanjutkan investasi di megaproyek Meikarta.