Sempat Terpuruk Karena Corona, Kondisi Pasar Saham dan Obligasi Perlahan Membaik

22 Mei 2020 12:28 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pergerakan saham. Foto: ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pergerakan saham. Foto: ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
ADVERTISEMENT
Di tengah masa pandemi COVID-19, pemerintah dan Bank Indonesia (BI) telah menggelontorkan berbagai kebijakan untuk meredakan kepanikan pasar.
ADVERTISEMENT
Chief Economist & Investment Strategist PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) Katarina Setiawan menilai, langkah-langkah pemerintah terbukti sangat mempengaruhi dinamika pasar modal serta nilai tukar. Hal ini tercermin dari pasar saham dan obligasi yang menguat.
“Stimulus fiskal, moneter, kebijakan PSBB, larangan mudik, ini semua dianggap tepat dan menenangkan pasar. Sepanjang April kemarin, pasar saham menguat 3,91 persen month on month (mom), dan pasar obligasi menguat 1,7 persen mom,” tulis Katarina dalam risetnya, Jumat (22/5).
Menurut Katarina, di April kemarin rupiah terpantau menguat. Artinya, koreksi tajam di Maret kemarin telah melampaui nilai fundamentalnya. Bahkan menurut Katarina, Bank Indonesia (BI) juga telah menyatakan, kebutuhan untuk melakukan intervensi pasar untuk menjaga nilai tukar rupiah supaya tak terus melemah saat ini sudah semakin minimal.
ADVERTISEMENT
Dari sisi pasar obligasi, perkembangan penanganan COVID-19 di Indonesia membuat kepemilikan asing berada di level kurang dari 32 persen. Angka ini merupakan level yang terendah sejak 2014. Namun menurut Katarina, dukungan BI dalam menjaga stabilitas pasar obligasi adalah bekal positif untuk potensi pembalikan sentimen di pasar obligasi Indonesia.
Net flow investor asing di pasar obligasi di bulan April, sudah menunjukkan adanya perbaikan, dengan kembali ke level positif. Bagaimana pun secara fundamental obligasi Indonesia memang sangat menarik dengan real yield yang sangat tinggi. Apalagi BI juga sangat menjaga pasar obligasi kita,” ujarnya.
Saat investor asing sejenak berpaling dari pasar obligasi Indonesia, BI masuk untuk membeli obligasi demi memastikan harga tak semakin terpuruk. Dalam dua bulan, kepemilikan BI atas obligasi Indonesia naik dua kali lipat. Menurut Katarina, hal ini membuktikan bahwa kebijakan pemerintah dan stimulus ekonomi dalam rangka penanganan COVID-19, sangat penting bagi pasar finansial. Sebab langkah tersebut akan sangat mempengaruhi aktivitas ekonomi, earnings korporasi, serta keyakinan investor baik asing maupun domestik.
ADVERTISEMENT
Kemudian dari sisi pasar saham, dibandingkan dengan negara-negara tetangga, data terkini menunjukkan outflow dari pasar saham Indonesia relatif lebih terkendali.
“Memang, valuasi saham tak lagi semurah Maret lalu, saat IHSG sedang ambruk-ambruknya. Buat Anda investor yang berprofil agresif, tentunya tak akan menunggu hingga valuasi kembali mahal untuk perlahan masuk ke saham kan?” ujarnya.
Ilustrasi pergerakan saham. Foto: ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Berdasarkan keterangan resmi Bursa Efek Indonesia (BEI), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pekan ini ditutup pada level 4.545,95 atau meningkat 0,85 persen ketimbang perdagangan pada pekan yang lalu yang berada pada level 4.507,60.
Adapun, kapitalisasi pasar bursa meningkat 0,85 persen menjadi sebesar Rp 5.257,032 triliun dari Rp 5.212,719 triliun selama sepekan sebelumnya. Di sisi lain, rata-rata frekuensi transaksi harian mengalami penurunan 2,91 persen atau sebesar 513.937 ribu kali transaksi dibandingkan pekan lalu sebesar 529.395 ribu kali transaksi.
ADVERTISEMENT
Bursa mencatat kenaikan tertinggi terjadi pada rata-rata nilai transaksi harian sebesar 189,24 persen sebesar Rp 18.514 triliun dibandingkan pekan lalu yang tercatat Rp 6.401 triliun. Kemudian sepanjang pekan ini juga terjadi peningkatan pada rata-rata volume transaksi harian yang tercatat sebanyak 14.914 miliar unit saham. Angka ini naik sebesar 150,61 persen dibandingkan rata-rata volume transaksi harian pada pekan lalu yang tercatat sebesar 5,951 miliar unit saham.
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona.
*****
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!