Sempat Tertunda, Freeport Lanjutkan Bangun Smelter Gresik dengan PT Chiyoda

15 Juli 2021 16:32 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pengerjaan pemadatan lahan di bakal lokasi smelter PT Freeport Indonesia di kawasan industri JIIPE, Gresik. Foto: Wendiyanto Saputro/ kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pengerjaan pemadatan lahan di bakal lokasi smelter PT Freeport Indonesia di kawasan industri JIIPE, Gresik. Foto: Wendiyanto Saputro/ kumparan
ADVERTISEMENT
PT Freeport Indonesia (PTFI) dan PT Chiyoda International Indonesia menandatangani kontrak kerja sama untuk kegiatan Engineering, Procurement, dan Construction (EPC) proyek Smelter Manyar milik PTFI pada Kamis (15/7). Kontrak ini mencakup pengerjaan proyek pembangunan smelter dan fasilitas Precious Metal Refinery (PMR) di kawasan Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE), Gresik, Jawa Timur.
ADVERTISEMENT
Presiden Direktur PTFI Tony Wenas mengatakan penandatanganan kontrak ini menegaskan komitmen PTFI untuk membangun smelter, sesuai dengan kesepakatan divestasi tahun 2018. Smelter ini memiliki kapasitas produksi 1,7 juta ton konsentrat per tahun.
"Di tengah berbagai tantangan pandemi COVID-19 yang dialami Indonesia dan seluruh pihak yang terlibat dalam proyek ini, kami terus melakukan penyesuaian agar dapat bekerja sambil tetap mengedepankan kesehatan dan keselamatan seluruh tenaga kerja serta masyarakat di sekitar area kerja,” katanya dalam keterangan tertulis, Kamis (15/7).
Presdir PT Freeport Indonesia, Tony Wenas, meninjau lokasi di Gresik tempat pembangunan proyek smelter milik PTFI. Foto: Wendiyanto Saputro/ kumparan
Penandatanganan kontrak kerja sama dilakukan oleh Direktur PT Chiyoda International Indonesia Naoto Tachibana dan Tony Wenas. Secara virtual juga disaksikan Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM Ridwan Djamaluddin, Chief Executive Officer (CEO) MIND ID Orias Petrus Moedak, President & Chief Financial Officer (CFO) Freeport-McMoRan Kathleen Quirk, Chairman Chiyoda Corporation Masakazu Sakakida, dan Chiyoda Corporation President Masaji Santo.
ADVERTISEMENT
Direktur PT Chiyoda International Indonesia Naoto Tachibana juga menegaskan komitmennya untuk ikut berkontribusi bagi Indonesia melalui pembangunan Smelter Manyar. Naoto berharap pengalaman dan kepemimpinan Chiyoda sebagai salah satu perusahaan terkemuka di dunia akan membantu mewujudkan tujuan optimalisasi hilirisasi nasional.
”Penandatanganan kontrak ini menandai teguhnya komitmen PT Chiyoda International Indonesia untuk turut berkontribusi bagi bangsa dan negara Indonesia. Kami akan melakukan yang terbaik, memastikan proyek ini dapat kami selesaikan tepat waktu," ujarnya.
Pengerjaan pemadatan lahan di bakal lokasi smelter PT Freeport Indonesia di kawasan industri JIIPE, Gresik. Foto: Wendiyanto Saputro/ kumparan
Sebelumnya, penandatanganan kontrak kerja sama EPC ini sempat tertunda selama beberapa bulan akibat pandemi. Meski demikian, pengerjaan EPC di JIIPE terus berjalan, termasuk pengadaan barang long lead item, stripping, dan penyiapan area lay down untuk peralatan dan material konstruksi.
ADVERTISEMENT
Selain itu, persiapan pelaksanaan vaksinasi COVID-19 pun tengah dilakukan di lapangan bagi para pekerja konstruksi. Vaksinasi akan dilakukan secara bertahap dan diproyeksikan akan membutuhkan sekitar 40 ribu dosis vaksin COVID-19.
Dirjen Minerba Kementerian ESDM Ridwan Djamaluddin menyambut baik penandatanganan kontrak antara kedua belah pihak. Menurutnya, penandatanganan ini menjadi energi positif di tengah berbagai tantangan yang sedang Indonesia hadapi.
"Pemerintah melalui Kementerian ESDM mendorong akselerasi dari proyek ini, dan akan terus bekerja sama dengan PTFI untuk membantu memastikan pengerjaan proyek ini dapat diselesaikan tepat waktu,” kata Ridwan.
Selain sempat tertunda akibat pandemi, pembangunan smelter Freeport sempat direncanakan pindah ke ke kawasan Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP), Halmahera, Maluku Utara. Jika dibangun di sana, Freeport akan membangunnya bersama perusahaan asal China, Tsingshan Steel.
ADVERTISEMENT
Pembangunan smelter Freeport di Indonesia bersifat wajib sesuai dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2020 tentang Mineral dan Batubara (UU Minerba) serta Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) yang disepakati dengan pemerintah. Targetnya harus selesai 2023 mendatang.