Sepekan Lagi Puasa, Harga Jengkol Turun dan Sayuran Stabil

28 April 2019 15:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penjual jengkol di Pasar Induk Kramat Jati Foto: Abdul Latif/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Penjual jengkol di Pasar Induk Kramat Jati Foto: Abdul Latif/kumparan
ADVERTISEMENT
Sepekan jelang puasa, harga sayur mayur di kawasan Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, relatif stabil. Kecuali, jengkol yang sedang turun harga.
ADVERTISEMENT
Salah seorang pedagang, Kamal (38), mengatakan harga jengkol dalam sepekan ini mengalami penurunan sekitar Rp 10 ribu per kg.
“Seminggu ini sih, dari yang Rp 40 ribu (per kg) sekarang Rp 30 ribu (per kg), dari petaninya gitu,” kata dia ketika ditemui kumparan, Minggu (28/4).
Ia melanjutkan, harga jual jengkol memang bergantung pada pasokan dari petani. Singkatnya, ketika harga turun maka artinya persediaan sedang melimpah, begitu pun sebaliknya. “Jadi kalau kosong emang bisa langsung melejit,” timpalnya.
Sementara itu, pedagang sayur mayur, Zul (35), mengatakan harga sayur mayur yang dijajakannya relatif masih stabil. Artinya, tidak menunjukkan lonjakan harga yang signifikan.
Ia merinci, kentang dieng dari Wonosobo harganya Rp 10 ribu-Rp 13 ribu/kg, bunga kol Rp 15 ribu-25 ribu/kg, blonceng Rp 4 ribu/kg, daun bawang Rp 13 ribu/kg, seledri Rp 20 ribu/kg, wortel Rp 8 ribu/kg, tomat Rp 10 ribu/kg, terong Rp 6 ribu/kg, kacang panjang Rp 9 ribu/kg, sawi putih Rp 6 ribu/kg, kacang panjang Rp 9 ribu/kg, buncis Rp 8 ribu-10 ribu/kg.
ADVERTISEMENT
“Nanti puasa pertama kedua biasanya naik, di daerah enggak ada yang metik kan, pas pertengahan puasa murah, ntar pas lebaran naik lagi,” terang dia.
Serupa, pedagang lain, Anjar (28), menuturkan bahwa harga cabai juga masih terjaga di Rp 20 ribu/kg untuk cabai rawit merah dan Rp 17 ribu-18 ribu/kg untuk cabai kriting merah.
“Masih stabil sih, di sini jarang naiknya kecuali emang lagi kosong dan harga dari pengirimnya aja,” pungkasnya.