Serius Bangun Istana di Ibu Kota Baru, Groundbreaking Bakal Digelar April 2021?

24 Maret 2021 16:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Desain Istana dari Juara Sayembara desain Ibu Kota Baru. Foto: Dok. PUPR
zoom-in-whitePerbesar
Desain Istana dari Juara Sayembara desain Ibu Kota Baru. Foto: Dok. PUPR
ADVERTISEMENT
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur memastikan peletakan batu pertama atau groundbreaking pembangunan Istana Presiden di Ibu Kota baru bakal dilakukan tahun ini. Hal itu disampaikan oleh Gubernur Kalimantan Timur, Isran Noor.
ADVERTISEMENT
Rencananya, ibu kota baru bakal berada di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) dan Kabupaten Kutai Kartanegara.
"Insyaallah mudah-mudahan (tahun ini). Mohon doanya semua masyarakat Kaltim. Tahun ini direncanakan dimulainya groundbreaking pembangunan Istana Presiden baru di lokasi ibu kota negara (IKN) baru," katanya dikutip dari laman resmi Pemprov Kaltim, Rabu (24/3).
Menurut Isran, ditetapkannya Kaltim sebagai calon ibu kota baru baru tidak lepas dari ketaatan rakyat Kaltim hingga saat ini, kepada negara. Kaltim dinilai sangat kondusif dan masyarakatnya heterogen atau semua suku, agama dan budaya ada di wilayah ini.
"Jadi, mohon doanya IKN betul bisa terwujud," jelasnya.
Gubernur Kalimantan Timur, Isran Noor. Foto: Faiz Zulfikar/kumparan
Berdasarkan informasi yang diperoleh kumparan, groundbreaking Istana Negara di ibu kota baru bakal dilaksanakan pada April 2021 atau bulan depan.
ADVERTISEMENT
Soal Istana Presiden di ibu kota baru bakal dibangun secepatnya, juga dilontarkan oleh Menteri PPN/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa. Menurut Suharso, ada kemungkinan Presiden Jokowi melaksanakan upacara HUT RI pada 2024 di ibu kota baru.
“Tanggal 17 Agustus 2024 itu Presiden bisa melaksanakan 17 Agustus itu di ibu kota negara baru,” tegasnya.
Tak hanya itu, ia mengatakan jika semua berjalan baik dan sesuai dengan rancangan pada master plan maka pihaknya optimis bahwa pembangunan istana presiden mulai bisa dilakukan tahun ini.
Oleh sebab itu, ia menyebutkan pembangunan dan pemindahan ibu kota baru akan mampu berdampak positif ke berbagai sektor pendorong ekonomi dengan kontribusi antara 1,8 persen sampai 2,2 persen terhadap perekonomian.
“Ya itu antara 1,8 persen sampai 2,2 persen kontribusinya. Game changer,” tegasnya.
ADVERTISEMENT