Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Setelah Anjlok, Saham Bank Jago Hari Ini Terbang 12,24 Persen!
19 Oktober 2022 14:41 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Saham PT Bank Jago Tbk (ARTO) yang sebelumnya anjlok dalam, kini melesat. Berdasarkan data RTI, Rabu (19/10) pukul 14:17 WIB, saham Bank Jago terbang 600 poin (12,24 persen) ke posisi Rp 5.500 per saham.
ADVERTISEMENT
Pagi tadi saham Bank Jago dibuka di posisi Rp 4.950 dan sempat menyentuh level tertingginya di Rp 5.750 per saham. Kapitalisasi pasarnya hingga siang ini Rp 76,12 triliun.
Sebelum terbang hari ini, saham Bank Jago terus melemah, bahkan ambrol hingga 71,25 persen sejak awal tahun atau year to date hingga Selasa (18/10). Untuk periode bulanan, saham bank besutan Jerry Ng ini sudah ambles 37,63 persen. Sementara untuk perdagangan di sesi I kemarin, saham Bank Jago masih melemah 80 poin (1,71 persen) ke level Rp 4.600.
Penurunan saham Bank Jago tak terbendung sejak awal tahun ini. Saham perusahaan pernah menyentuh level tertinggi (All Time High/ATH) pada penutupan perdagangan 21 Januari 2022 di posisi Rp 19.000 per saham.
ADVERTISEMENT
Vice President INFOVESTA Wawan Hendrayana menjelaskan, sebelumnya kenaikan nilai saham Bank Jago pada 2021 lalu, didorong oleh kondisi pandemi COVID-19.
Hal tersebut membuat, digitalisasi bank dipandang sebagai solusi untuk menjangkau masyarakat luas yang belum memiliki layanan perbankan. Tak hanya itu, kenaikan saham juga didukung oleh PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) sebagai induk.
"Pertumbuhan tinggi dari sisi user, hingga bank mencapai profitabilitas ikut menjadi pendorong, bahkan hingga kapitalisasi ARTO melebihi bank BNI (BBNI) walaupun aset dan profit jauh di bawahnya," kata Wawan kepada kumparan, Selasa (18/10).
Kendati demikian, lanjut Wawan, pertumbuhan saham sejumlah bank digital di tahun 2022 memang sudah tidak setinggi tahun sebelumnya. Bahkan, profit yang didapatkan juga cenderung kecil.
ADVERTISEMENT
Wawan menilai, investor mulai menilai Bank Jago berdasarkan fundamental, prospek, dan likuiditas. "Harga saham emiten mencerminkan ekspektasi pasar terhadap kinerja di masa datang, dan cenderung menuju harga wajarnya sesuai tiga faktor tersebut," imbuh Wawan.
Di sisi lain, saat ini investor cenderung melakukan switching ke sektor yang sedang naik daun yakni energi.
"Untuk yang sudah memiliki dan masih percaya pada prospek pertumbuhan ARTO ke depan bisa hold atau melakukan average down, namun disarankan wait and see dulu juga menunggu laporan keuangan kuartal III," tandasnya.