Shell Bakal Bangun SPBU Baru hingga di Kota-kota Kecil

15 Oktober 2022 18:21 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
12
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi SPBU Shell Foto: Sena Pratama/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi SPBU Shell Foto: Sena Pratama/kumparan
ADVERTISEMENT
Shell berencana menambah SPBU di Indonesia. Tak hanya menyasar kota-kota besar atau lapis dua, Presiden Direktur dan Country Chair Shell Indonesia, Ingrid Siburian, mengatakan pihaknya juga mempertimbangkan membangun SPBU di kota lapis ketiga atau kota-kota kecil.
ADVERTISEMENT
"Kita tak hanya menyasar kota lapis pertama, kita juga sudah masuk ke kota lapis kedua. Ke depan mungkin kita lihat juga ke kota lapis ketiga. Tapi prioritas tetap di 5 Provinsi untuk saat ini," kata Ingrid ketika media gathering di Sirkuit Mandalika, Sabtu (15/1).
Saat ini Shell mempunyai 192 SPBU yang tersebar di 5 provinsi, yakni Jabodetabek, Banten, Jawa Barat, Jawa Timur, hingga Sumatera Utara. Dari SPBU itu, Ingrid mengatakan sudah dibangun di beberapa kota lapis kedua seperti Cirebon, Blitar, Tuban, hingga Jombang.
Saat disinggung soal jumlah SPBU yang akan dibangun, Ingrid enggan merinci. Dirinya hanya memberikan gambaran bagaimana ekspansi bisnis SPBU yang dilakukan Shell dalam satu tahun terakhir.
"Saat ini kita punya 192 SPBU dan ini tentu akan berkembang. Tahun lalu, kita membangun sekitar 30 SPBU. Dan di Desember 2021 itu kita memiliki 167. Sekarang kita sudah ada 192, jadi bisa dikira-kira berapa pertumbuhan secara rata-rata setiap tahunnya," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Tantangan Bangun SPBU Baru
Ingrid menjelaskan, salah satu faktor penting pertimbangan membangun SPBU baru di Indonesia adalah ketersediaan suplai point. Nantinya hal itu juga menentukan keekonomian harga jual produk-produk Shell. Adapun saat ini Shell baru memiliki 3 suplai point yakni di Gresik, Jakarta, dan Kuala Tanjung.
"Karena dalam pemilihan lokasi kita tak hanya lihat demand pasar tapi suplai point ada di mana," ujarnya.
Disinggung soal rencana pembangunan SPBU di Lombok, Ingrid mengatakan untuk saat ini suplai point yang paling dekat adalah di Jawa Timur. Hal itu menjadi pertimbangan Shell dalam membangun SPBU di kawasan timur Indonesia.
"Karena saat ini suplai point kita memang paling dekat dari Lombok itu di Jawa Timur. Tapi secara jarak juga masih kurang visible. Jadi kita belum punya fasilitas SPBU di Indonesia Timur atau di Lombok ini juga" jelasnya.
ADVERTISEMENT
Melihat Potensi Besar di Indonesia
Pengecasan mobil listrik Wuling Air ev di SPKLU Puspiptek, Serpong. Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
Sementara perusahaan migas luar negeri seperti Petronas dan Total enggan lagi membangun SPBU di Indonesia, Ingrid mengatakan pihaknya justru melihat potensi yang besar di tanah air.
"Indonesia ini kan besar. Demand di indonesia cukup besar dan ini yang kita lihat, karena kita ingin berada di sini dalam jangka panjang," ujarnya.
Shell sendiri mulai membangun bisnis SPBU sejak 2005 silam, Ingrid mengatakan Shell akan terus berkembang karena demand di Indonesia juga akan terus tumbuh. Hal tersebut, kata dia, juga dilihat bagaimana jumlah kendaraan di Indonesia terus bertambah.
"Ini yang kita lihat ke depan makannya kita tetap berekspansi. Tapi tentu dalam menentukan daerah-daerah suplai demand balance ada di mana. Yang visible itu adanya di mana," pungkasnya.
ADVERTISEMENT
Bukan Cuma SPBU, Stasiun Pengisian Listrik juga Ditambah
Ekspansi bisnis Shell di Indonesia ke depan tidak hanya SPBU untuk pengisian bahan bakar saja, Ingrid mengatakan pihaknya juga tengah mempertimbangkan untuk membangun Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) baru di tanah air.
Saat ini, SPKLU Shell di Indonesia masih terdapat di tiga titik lokasi saja, yakni di SPBU Shell Pluit Selatan1 (Jakarta Utara), SPBU Shell Antasari1 (Jakarta Selatan) dan SPBU Shell Jagorawi KM 21 (Bogor).
Bukan tanpa alasan, Ingrid mencatat adanya pertumbuhan utilisasi SPKLU yang dibangun Shell di tiga titik tersebut. Untuk itu dia berani untuk mengembangkan SPKLU-SPKLU lainnya di Indonesia.
"Rencana ekspansi tentu ada, sejalan deh strategi powering progress. Itu wujud komitmen kami menuju transformasi energi yang lebih bersih," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Disinggung soal jumlah SPKLU yang akan dibangun, Ingrid hanya mengatakan pihaknya akan terus memantau perkembangan pasar seperti apa.