Shinta Kamdani Bawa Perempuan Indonesia Berdaya Ekonomi di Forum B20

8 Juli 2022 9:09
ยท
waktu baca 4 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Chair of B20 Indonesia, Shinta Widjaja Kamdani. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Forum Business of 20 atau B20 yang diketuai oleh Shinta Widjaja Kamdani, akan menggagas sejumlah agenda dalam Presidensi Indonesia di G20. Shinta Kamdani menjadi perempuan pertama asal Asia yang memimpin salah satu forum bisnis terbesar di dunia ini.
ADVERTISEMENT
Shinta yang juga CEO Sintesa Group, menekankan pentingnya peranan perempuan dalam pemulihan ekonomi global. Dalam laporan Bank Dunia, potensi produk domestik bruto (PDB) global bisa mencapai USD 28 triliun, jika perempuan memiliki andil yang setara pada perekonomian global.
Menurut Shinta, tema pemberdayaan perempuan akan banyak dibahas dalam sejumlah gugus tugas atau task forces. Mulai dari digitalisasi, kewirausahaan, investasi, hingga infrastruktur.
"Karena semua topik perempuan ada di banyak task forces. Kalau kita berbicara isu digitalisasi, ini kan jadi aspek penting bagi kaum perempuan untuk berakselerasi dari segi peningkatan daya beli, untuk digitalisasi peningkatan entrepreneurship, itu juga termasuk kaum perempuan juga mengadakan dari infrastruktur yang juga bermanfaat untuk kaum perempuan. Jadi banyak sekali yang berkaitan," kata Shinta dalam wawancara dengan kumparan di Program The CEO, Jumat (8/7).
Chairwoman B20, Shinta Widjaja Kamdani (Kedua dari kiri) menghadiri Indonesia Women in Business Action Council bertema Accelerating Inclusion of Women MSMEs in The Global Economy, Jumat (17/6/2022). Foto: Ghinaa Rahmatika/kumparan
Di Indonesia, jumlah UMKM saat ini juga didominasi perempuan. Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM, untuk di tingkat usaha mikro, sebanyak 52 persen dari 63,9 juta pelaku usaha mikro di Indonesia adalah perempuan. Untuk tingkat usaha kecil, terdapat 56 persen dari 193 ribu usaha kecil pemiliknya perempuan. Sementara, untuk usaha menengah, 34 persen dari 44,7 ribu pelaku usahanya adalah perempuan.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, kata Shinta, akses para pelaku UMKM perempuan di Indonesia untuk menyentuh pasar global masih sangat terbatas. Untuk itu, dalam Forum B20 ini, Shinta mendorong agar akses perempuan bisa semakin luas di pasar internasional.
"Ini yang bagaimana membantu UMKM perempuan untuk ekspor. Jadi ini kental cross burden, ini penelitiannya juga ada, ini sangat kental juga dengan perkembangan UMKM perempuan," jelas Shinta yang juga founder Indonesia Business Coalition for Women Empowerment (IBCWE).
Menurut Shinta, Forum B20 akan membuat platform One Global Women Empowerment (OGWE). Dalam platform ini, semua stakeholder akan terlibat dalam pemberdayaan perempuan. Mulai dari pemerintah, pengusaha, hingga para pelaku UMKM perempuan. Nantinya, platform ini akan terhubung dengan negara-negara anggota G20 lainnya.
ADVERTISEMENT
"Kita coba connect dengan platform ini, di mana nanti platform punya satu sekretariat, jadi bukan hanya stok di Indonesia, selanjutnya ada India dan Brasil. Ini yang kita panaskan sekretariat yang akan menjalankan program OGWE ini. Dan ini kita sudah ada minat dari satu organisasi internasional, yang nantinya akan menjalankan ini sebagai connecting the dots," tutur Shinta.
Platform OGWE tersebut juga bertujuan agar para perempuan bisa melek digital, mendorong tingkat inklusi keuangan, hingga meningkatkan kemampuan perempuan untuk ekspor. Namun, hal ini tak akan bisa terwujud tanpa ada pendanaan yang memadai. Menyadari hal ini, Shinta mengajak anggota B20 lainnya untuk mendirikan pendanaan khusus bagi para perempuan (Women Fund) agar berdaya secara ekonomi.
ADVERTISEMENT
"Ini adalah untuk membantu kaum perempuan yang mau masuk ke dalam startup, UMKM perempuan, maupun juga kita juga memobilisasi dana untuk organisasi-organisasi perempuan yang bisa memobilisasi lebih banyak pengembangan daripada ekonomi perempuan. Dan yang terakhir kita juga melihat perlu adanya kerja sama dengan pemerintah dari segi regulasi," jelas Shinta.
Chair of B20 Indonesia, Shinta Widjaja Kamdani. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Perempuan Indonesia di Mata Dunia
Shinta mengakui, menjadi pemimpin perempuan di forum internasional tidaklah mudah. Untuk itu, kesempatan ini ia manfaatkan sebagai showcase, bahwa perempuan Indonesia memiliki kemandirian dan kemampuan.
Selain itu, menjadi Chair of B20 Indonesia juga membuatnya makin memahami sejumlah tantangan global sebagai perempuan. Menurutnya, kesetaraan gender dalam dunia usaha juga harus terus didorong untuk menciptakan ekonomi yang lebih berkualitas.
ADVERTISEMENT
"Saya rasa ini salah satu momen yang penting untuk kepemimpinan Indonesia di B20, untuk menunjukkan Indonesia tidak tertinggal, kita sudah memperhatikan topik kesetaraan gender, kita ngomong gender. Banyak perusahaan juga sudah mulai dengan aware dengan isu gender, ini terus didukung oleh banyak negara," jelas dia.
Sebagai seorang perempuan yang aktif di dunia usaha, Shinta memahami ini menjadi salah satu hak istimewa (privilege) yang ia miliki. Tak semua perempuan bisa mendapatkan hal ini. Namun menurutnya, setiap perempuan memiliki cara sendiri untuk berkontribusi lebih bagi perekonomian maupun negara.
"Saya mendapatkan kesempatan aktif di Kadin dan Apindo, saya bersyukur bisa berkontribusi. Tapi setiap manusia punya cara tersendiri, setiap perempuan punya cara tersendiri untuk bisa berkontribusi," katanya.
ADVERTISEMENT
Sebagai seorang ibu rumah tangga, Shinta juga berharap, kebijakan secara global berpihak pada perempuan. Sehingga di Forum B20 ini, ia mendorong pemerintah anggota G20 untuk memberikan kesempatan bagi perempuan untuk terus maju dan bisa berkontribusi lebih bagi negara.
"Saya mengambil kesempatan untuk menjadi pemimpin B20, karena saya ingin menunjukkan kepada dunia bahwa perempuan Indonesia bisa melakukan ini. Jadi saya punya satu motivasi sendiri bahwa Indonesia ini mampu dan kita bisa, jadi tidak hanya untuk saya sendiri sebagai pimpinan B20, tapi juga menunjukkan kemampuan dari semua perempuan Indonesia," pungkasnya.