Siap-siap! Pemerintah Bakal Buka Beasiswa LPDP untuk 3.256 Mahasiswa di 2023

20 September 2022 19:06 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dirjen Kekayaan Negara Isa Rachmatarwata Foto: Diah Harni/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Dirjen Kekayaan Negara Isa Rachmatarwata Foto: Diah Harni/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) bakal membuka beasiswa untuk 3.256 mahasiswa di tahun 2023. Hal tersebut diungkapkan Dirjen Anggaran Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Isa Rachmatarwata dalam Rapat Banggar DPR RI, Selasa (20/9).
ADVERTISEMENT
"Untuk LPDP diharapkan ada pemberian beasiswa baru kepada 3.256 mahasiswa (di 2023). Sementara untuk 7.047 mahasiswa yang sudah menerima (beasiswa LPDP) saat ini dapat kami pertahankan kontinuitas beasiswanya," jelas Isa.
Isa menjelaskan, anggaran beasiswa tersebut masuk ke dalam anggaran pendidikan yang diusulkan dalam RAPBN 2023 senilai Rp 608,3 triliun. Jika dirinci, anggaran itu mencakup belanja pemerintah pusat sebesar Rp 223,9 triliun, transfer ke daerah (TKD) Rp 305 triliun, dan pembiayaan sebesar Rp 69,5 triliun.
Sri Mulyani dalam acara LPDP Edufair. Foto: Anggi Dwiky Darmawan/kumparan
Tak hanya itu, Kemenkeu juga mengalokasikan anggaran untuk program bidikmisi atau Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah kepada 976.800 mahasiswa. Lalu untuk Program Indonesia Pintar (PIP) kepada 20,1 juta siswa.
"Selain itu, juga untuk bantuan operasional sekolah (BOS), terutama di Kemenag (Kementerian Agama), kami berharap bisa memberikan manfaat bagi 8,8 juta siswa," imbuh Isa.
ADVERTISEMENT
Aokasi anggaran pendidikan tersebut bertujuan untuk meningkatkan suber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing. Mengingat, beberapa indikator seperti tingkat interaksi manusia dan komputer atau human computer interaction (HCI) yang masih di bawah rata-rata negara ASEAN.
Skor PISA Indonesia juga masih belum menunjukkan peningkatan signifikan. Kemudian, rata-rata lama sekolah penduduk Indonesia lebih rendah bila dibandingkan dengan beberapa negara ASEAN.
"Partisipasi pada PAUD dan perguruan tinggi yang masih tergolong rendah, serta tingginya tingkat pengangguran lulusan pendidikan vokasi," jelas Isa.