Siasat Angkasa Pura I Tutup Kerugian Akibat Virus Corona

6 Maret 2020 19:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana di terminal Bandara internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali. Foto: Denita br Matondang/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana di terminal Bandara internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali. Foto: Denita br Matondang/kumparan
ADVERTISEMENT
PT Angkasa Pura I (Persero) harus memutar otak untuk menyiasati potensi kehilangan pendapatan akibat penyebaran virus corona. Hitungan sementara, perusahaan berpotensi rugi hingga Rp 207 miliar selama Januari-Februari 2020 dari bisnis aero.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama Angkasa Pura I, Faik Fahmi, mengatakan bakal memaksimalkan bisnis non-aero perseroan. Dia menargetkan bisa meningkatkan pendapatan hingga Rp 500 miliar.
"Kalau dari sisi pendapatan ada 20 inisiatif lengkap, itu dampak terhadap pendapatan kami bisa sampai Rp 500 miliar di 2020 revenue enchament tersebut," kata dia dalam konferensi pers di Kebon Sirih, Jakarta, Jumat (6/3).
Sementara itu, Direktur Pemasaran dan Pelayanan AP I, Devy Suradji, menjelaskan bisnis yang bakal dioptimalkan mulai dari lahan-lahan AP I yang selama ini tak digunakan. Perusahaan memilik beberapa lahan yang bakal dimaksimalkan.
"Misalnya lahan itu dari jarak menuju ke bandara paling deket 10 km, nah mungkin enggak pemberhentian dan tempat bensin, ini kami hidupkan," kata dia.
ADVERTISEMENT
Salah satu aset yang sekarang sedang dikembangkan adalah optimalisasi Bandara Adisutjipto di Yogyakarta. Menurut dia, bandara tetap beroperasi meski sudah ada Yogyakarta International Airport (YIA) di Terminal B. Lalu di Terminal A itu akan jadi private jet dan tengahnya akan optimalisasi ruang publik.
"So, dalam rangka enhacement saat ini kita identifikasi semua bukan hanya aset dan lahan yang masih tidur kita bangunan. Orang takut terbang tapi kan tetap orang aktivitas," jelasnya.
Direktur Utama PT Angkasa Pura (AP), I Faik Fahmi. Foto: Denita br Matondang/kumparan
Selain itu, ada lima anak usaha yang bisnis non-aeronya bakal digenjot. Misalnya AP Property yang bakal menggarap Airport City, Angkasa Pura Logistik yang bakal dimaksimalkan bisnis logistiknya.
Ada juga Angkasa Pura Hotel yang bakal selesaikan pembangunan tiga hotel di Bandara Balikpapan, Bandara Banjarmasin, dan YIA.
ADVERTISEMENT
"Angkasa Pura Retail juga kembangkan UMKM di dlm bandara. Ini PR besar kelima anak usaha kita," jelasnya.
Faik Fahmi mengatakan, selain memaksimalkan bisnis non-aero, perusahaan juga bakal melakukan efisiensi. Ada 20 inisiatif yang bakal dilakukan.
Penghematan yang dilakukan misalnya pengadaan seperti strategic procurement. Biasanya di cabang sekarang dilakukan di pusat sehingga secara volume kalau banyak bisa lebih rendah harganya.
"Jadi bisa hemat. Itu satu alternatif. Lalu merampingkan organisasi di cabang, sudah review ulang dan itu juga ada penghematan tanpa mengurangi service. Bisa hemat Rp 400-Rp 500 miliar per tahun," jelasnya.