Silmy Karim Ungkap Krakatau Steel Masih Punya Utang Rp 27 Triliun

11 April 2022 14:38 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Utama PT. Krakatau Steel, Silmy Karim ketika mengunjungi kantor kumparan. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Utama PT. Krakatau Steel, Silmy Karim ketika mengunjungi kantor kumparan. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Direktur Utama PT Krakatau Steel Tbk (KRAS), Silmy Karim, terus berupaya meningkatkan kinerja perseroan. Ia mengungkapkan, salah satu persoalan yang ingin segera diselesaikan adalah utang.
ADVERTISEMENT
Silmy mengatakan, saat ini utang yang dimiliki Krakatau Steel masih berjumlah USD 1,9 miliar atau setara dengan Rp 27,17 triliun (kurs dolar Rp 14.300). Utang tersebut tidak bisa dibiarkan saja, harus segera ditindaklanjuti.
“Komponen utang kami saat ini sekitar USD 1,9 miliar, di mana yang utamanya adalah di Himbara dan juga ada 4 bank lain. Himbara itu ada di 60 persen, sisanya di bank asing, bank swasta nasional, sehingga totalnya USD 1,9 miliar,” kata Silmy saat rapat dengan Komisi VI DPR, Senin (11/4).
Silmy menganggap jumlah utang tersebut tidak ideal atau terhitung besar bagi Krakatau Steel. Ia berharap di tahun ini utang USD 1,9 miliar bisa dikurangi secara signifikan.
“Idealnya berapa? Idealnya sebenarnya Krakatau Steel itu utang di kisaran USD 1 miliar. Sehingga kalau kita bisa melewati tahun ini dengan baik itu sudah mendekati ideal,” ujar Silmy.
Ekspor Baja Krakatau Steel. Foto: Dok. Istimewa
Silmy mengungkapkan, pihaknya sudah meminimalkan pengeluaran sehingga bisa mendapatkan keuntungan. Ia yakin perusahaan semakin baik kinerjanya karena permintaan, termasuk ekspor juga meningkat.
ADVERTISEMENT
“Kemudian apakah bisa tumbuh? Sangat bisa. Optimismenya karena demand akan semakin meningkat dan ketika aturan main semakin baik dan iklim usaha semakin baik Insyaallah Krakatau Steel pun semakin baik,” ungkap Silmy.

Krakatau Steel Rekor Ekspor Produk Baja di Januari 2022, Capai 63.731 Ton

Krakatau Steel kembali mengekspor produk bajanya. Setelah pada awal tahun 2022 ekspor ke Pakistan, Krakatau Steel kembali mengirim produk baja ke Italia melalui Pelabuhan Cigading, pada 30 Januari 2022.
Direktur Komersial Krakatau Steel, Melati Sarnita, mengatakan sebanyak 30.000 ton baja HRC (Hot Rolled Coil) Krakatau Steel diekspor ke Italia. Dengan demikian, total ekspor di bulan Januari 2022 menjadi 63.731 ton, meningkat 87 persen dibandingkan ekspor di bulan Januari 2021 sebanyak 34.022 ton.
Ekspor Baja Krakatau Steel. Foto: Dok. Istimewa
"Peluang berkurangnya pasokan baja di Eropa selama pandemi kami manfaatkan untuk terus meningkatkan kegiatan ekspor Krakatau Steel. Ekspor di Bulan Januari 2022 adalah volume ekspor per bulan terbesar sepanjang sejarah Krakatau Steel. Rekor ekspor sebelumnya terjadi pada bulan Desember 2019 sebesar 56.398," ungkap Melati.
ADVERTISEMENT
Selain ekspor ke Italia, di saat yang bersamaan Krakatau Steel juga mengekspor baja HRC dan plat ke Malaysia sebanyak 6.474 ton.
Untuk kawasan Eropa, selama 2021, Krakatau Steel telah melakukan ekspor ke beberapa negara di antaranya Belgia, Spanyol, Jerman, dan Portugal. Krakatau Steel juga telah melakukan ekspor ke Australia dan Malaysia sebelumnya.