Siloam Catat Laba Bersih Rp 302,7 M, Ditopang Tingginya Rawat Inap

31 Oktober 2021 11:15 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi RS Siloam. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi RS Siloam. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
ADVERTISEMENT
Emiten pengelola rumah sakit yang tergabung dalam Grup Lippo, PT Siloam Internasional hospital Tbk (SILO) atau Rumah Sakit Siloam, mencatatkan laba bersih sebesar Rp 302,69 miliar pada kuartal III 2021 atau per September lalu. Capaian ini membaik apabila dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya ketika perusahaan masih mengalami kerugian Rp 130 miliar.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Minggu (31/10), laba bersih tersebut disumbang oleh kenaikan pendapatan yang cukup signifikan sepanjang kuartal III 2021. Pada periode ini, SILO mencatatkan pendapatan sebesar Rp 4,63 triliun, naik 46 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp 3,17 triliun.
Pendapatan itu diperoleh dari jasa non-spesialis sebesar Rp 3,81 triliun dan spesialis Rp 827,1 miliar. Tingginya pendapatan non-spesialis terjadi karena pendapatan rawat inap tercatat naik 46,9 persen menjadi Rp 2,63 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang tercatat sebesar Rp 1,79 triliun. Sementara itu pendapatan total pendapatan rawat jalan juga tumbuh 44,9 persen menjadi Rp 2 triliun dari sebelumnya Rp 1,38 triliun.
Ruang inap pasien kanker di Rumah Sakit Siloam Semanggi. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Berdasarkan segmen operasi, tiga rumah sakit yang menyumbang pendapatan terbesar adalah Rumah Sakit Siloam MRCCC Rp 517,82 miliar, Siloam Lippo Village Rp 488,44 miliar dan Siloam Kebun Jeruk sebesar Rp 433,43 miliar.
ADVERTISEMENT
Sementara itu beban usaha dan lain-lain tercatat sebesar Rp 1,29 triliun. Beban ini meningkat dibandingkan periode sebelumnya yang tercatat sebesar Rp 951 miliar. Total nilai aset SILO hingga kuartal III 2021 tercatat sebesar Rp 8,7 triliun tumbuh 3,3 persen dibanding akhir tahun 2020 yang berada di angka Rp 8,42 triliun.
Liabilitasnya perusahaan juga ikut naik 5,97 persen menjadi Rp 2,5 triliun dari semula Rp 2,41 triliun. Sementara itu ekuitas perusahaan tercatat meningkat menjadi Rp 6,1 triliun.
Selama kuartal III 2021, Siloam mencatat 177 ribu inpatient days, naik 13,1 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Selain itu Perseroan mencatatkan 569 ribu kunjungan rawat jalan di periode ini, meningkat 11,2 persen secara tahunan.
Pengunjung dibantu petugas untuk masuk ke Rumah Sakit Siloam, Jakarta Barat, Sabtu (7/3/2020). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
Dalam keterangan resmi yang diterima kumparan, manajemen Siloam menyatakan bahwa perseroan mulai menunjukkan pemulihan pada bisnis base case (non-COVID).
ADVERTISEMENT
Siloam melakukan sekitar 5.800 tindakan operasi di bulan September 2021, lebih rendah 9 persen dari jumlah tindakan operasi yang dilakukan di masa sebelum COVID pada bulan September 2019. Siloam juga mencatat 215 ribu kunjungan
rawat jalan di bulan September 2021, menurun sekitar 7 persen dari masa sebelum COVID pada bulan September 2019.
“Walau volume pasien rawat jalan menurun dibandingkan dengan masa sebelum COVID, namun konversi dari jumlah pasien rawat jalan ke tindakan operasi lebih tinggi apabila dibandingkan dengan level sebelum COVID,” ujar Direktur Utama Siloam, Darjoto Setyawan dalam keterangan resmi yang diterima kumparan, Minggu (31/10).
Menurut Darjoto pihaknya akan terus menggunakan semua sumber daya yang tersedia untuk menghadapi COVID-19 dan memberikan layanan kesehatan di seluruh negeri.
ADVERTISEMENT
“Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada seluruh stakeholders utama Siloam atas dukungan dan bimbingannya selama kuartal ke 3. Semoga Anda dan keluarga selalu aman dan sehat selalu,” ujarnya.