Simak Tips Aman Bikin Kartu Kredit Tanpa Takut Data Dipalsukan

21 April 2021 16:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Iustrasi kartu kredit Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Iustrasi kartu kredit Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Jagat maya digegerkan adanya kasus pemalsuan data kartu kredit nasabah. Dengan memanfaatkan data orang lain, para pelaku kemudian menggunakan kartu kredit tersebut untuk bertransaksi.
ADVERTISEMENT
Andi Kirana salah satu korban nyata dari pemalsuan tersebut. Belum pernah membikin kartu kredit, ia tiba-tiba syok lantaran mendapat somasi dari Bank BNI karena menunggak tagihan.
Setelah ditelusuri, ternyata data pribadinya telah dimanfaatkan oleh orang lain untuk membuat kartu kredit. Kasus seperti ini tentunya menimbulkan kengerian saat akan membuat kartu kredit atau layanan digital lainnya.
Direktur Eksekutif Indonesia ICT Institute, Heru Sutadi, mengakui keamanan digital masih jadi persoalan hingga saat ini, terutama lemahnya perlindungan data pribadi. Meski demikian, hal itu bukan alasan untuk kemudian takut sama sekali mengakses layanan digital.
Soalnya di era serba digital ini, transaksi nontunai sudah menjadi sebuah keniscayaan. Sehingga hal yang penting diperhatikan menurutnya adalah menjaga data dengan lebih hati-hati.
Ilustrasi belanja online. Foto: Pixabay
"Konsumen atau pengguna harus menjaga datanya agar tidak di-share dengan pihak lain. Termasuk memastikan tidak ada pihak lain tahu nomor KK kita, tiga angka di belakang kartu, termasuk nomor kartu, masa berlaku dan nama," jelas Heru kepada kumparan, Rabu (21/4).
ADVERTISEMENT
Sementara Juru Bicara Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Sekar Putih Djarot, juga mengimbau agar seluruh nasabah melakukan transaksi secara lebih aman. Mulai dari menjaga kerahasiaan data pribadi, waspada terhadap ancaman telepon seluler diretas, hingga tak sembarangan memberikan nomor ponsel.
Berikut tips dari OJK untuk mengamankan perangkat elektronik dari ancaman peretasan:
- Pasang password atau keamanan tambahan. - Gunakan password minimal 8 karakter gabungan huruf kapital, kecil, angka, simbol. - Gunakan biometric password seperti fingerprint atau face id. - Aktifkan two-step verification pada akun percakapan pribadi atau media sosial yang dimiliki. - Jangan pernah memberikan kode OTP atau password ke siapapun. - Tidak sembarang mengklik link yang dikirim melalui SMS atau Email yang tidak jelas.
ADVERTISEMENT