news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

SKK Migas Ajak Industri Nasional Terlibat di Proyek Masela

19 Desember 2019 18:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
com-Sosialisasi Proyek LNG Abadi Kepada Industri Foto: Dok. SKK Migas
zoom-in-whitePerbesar
com-Sosialisasi Proyek LNG Abadi Kepada Industri Foto: Dok. SKK Migas
ADVERTISEMENT
SKK Migas bersama INPEX mensosialisasikan program yang memaksimalkan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) dan pengembangan kapasitas nasional untuk vendor dan tenaga kerja terkait Proyek Strategis Nasional LNG Abadi, Wilayah Kerja Masela kepada pelaku industri penunjang hulu migas.
ADVERTISEMENT
"Program ini siap dimulai tahun depan, untuk itu Pemerintah bersama SKK Migas terus mendorong peningkatan kapasitas, kemampuan vendor, dan tenaga kerja Indonesia sesuai standar yang diperlukan proyek LNG Abadi. Proyek ini adalah kesempatan emas bagi Indonesia untuk membangun kapasitas nasional dan kemampuannya di laut dalam. Karena di masa mendatang potensi cadangan migas akan bergeser ke laut dalam,” ujar Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan dalam Sosialisasi Proyek LNG Abadi Kepada Industri Nasional Penunjang Hulu Migas, Kamis (19/12).
“Proyek ini diharapkan dapat mendorong multiplier effect di tingkat nasional maupun daerah, mulai dari fase konstruksi proyek LNG Abadi sekitar 2-3 tahun lagi. Ini merupakan efek berganda nyata yang akan segera terwujud”.
Dalam sosialisasi ini, detail dari program peningkatan kapasitas nasional disampaikan kepada asosiasi industri penunjang hulu migas dan perbankan. Detail tersebut di antaranya adalah identifikasi dan assessment kemampuan perusahaan dan pabrikan, analisa jarak antara kemampuan & kapasitas pabrikan dengan spesifikasi dan volume proyek LNG Abadi, koordinasi bersama pabrikan potensial dalam meningkatkan kapasitas dan kualitas produksi agar bisa memenuhi standar proyek LNG Abadi, serta bantuan akses modal perbankan.
com-Sosialisasi Proyek LNG Abadi Kepada Industri Foto: Dok. SKK Migas
Penguatan kemampuan perusahaan daerah dan masyarakat lokal menjadi salah satu program yang sudah disiapkan oleh INPEX bersama SKK Migas. Sehingga, manfaat proyek LNG Abadi ini benar-benar memberikan dampak ekonomi dan kesejahteraan di wilayah kerja Masela di Kabupaten Kepulauan Tanimbar dan Provinsi Maluku. Upaya yang dilakukan antara lain dengan program memfasilitasi kerja sama antara kontraktor nasional dan vendor daerah, bantuan kepada pemda dalam menyiapkan tenaga kerja setempat sesuai kualifikasi proyek LNG Abadi, dan juga dalam mengembangkan vendor setempat.
ADVERTISEMENT
“Program-program tersebut akan melibatkan berbagai para pemangku kepentingan terkait seperti para vendor dari industri penunjang hulu migas, BUMN, lembaga perbankan dan pembiayaan lainnya, pemda, dan calon tenaga kerja, sehingga saya optimis 2-3 tahun lagi kapasitas nasional dari vendor maupun tenaga kerja Indonesia akan mampu memenuhi standar kebutuhan proyek LNG Abadi serta target TKDN di proyek LNG Abadi dapat tercapai,” ujar Kepala SKK Migas.
Berdasarkan perhitungan SKK Migas yang juga telah disepakati dalam dokumen Plan of Development (PoD), pemanfaatan TKDN proyek LNG Abadi akan mencapai 26,62 persen.
“Maka dengan nilai proyek pembangunan sekitar USD 19,8 miliar, maka akan ada potensi sebesar USD 5,27 miliar atau setara dengan sekitar Rp 73 triliun belanja barang atau jasa di dalam negeri. Ini adalah jumlah yang sangat besar, dan salah satu wujud nyata kontribusi hulu migas dalam membangun perekonomian Indonesia,” jelas Kepala SKK Migas.
ADVERTISEMENT
TKDN ini dapat berupa kebutuhan berbagai barang dan jasa yang telah tersedia di dalam negeri dan mampu memenuhi kebutuhan fase konstruksi dan produksi proyek LNG Abadi yang akan terdiri kilang LNG darat, pipa bawah laut, fasilitas pengolahan gas lepas pantai, serta fasilitas sumur pemboran bawah laut. Dengan TKDN itu disediakan oleh perusahaan Indonesia di tingkat nasional dan daerah, maka lapangan pekerjaan bagi masyarakat Indonesia juga akan muncul.
Manfaat mega proyek LNG Abadi ini diproyeksikan lebih besar lagi. Berdasarkan hasil studi efek berganda proyek LNG Abadi oleh LPEM Universitas Indonesia dan Universitas Pattimura pada tahun 2018, diproyeksikan bahwa pada masa konstruksi hingga produksi proyek LNG Abadi (yang diasumsikan berlangsung pada tahun 2022-2055 atau selama 33 tahun), akan tumbuh delapan sektor industri yakni: (1) perminyakan & pertambangan, (2) konstruksi, (3) manufaktur, (4) perhotelan & restoran, (5) kelistrikan & gas hilir, (6) pertanian & perikanan, (7) perbankan & perumahan, (8) transportasi & komunikasi.
com-Sosialisasi Proyek LNG Abadi Kepada Industri Foto: Dok. SKK Migas
Diindikasikan juga bahwa tenaga dan waktu kerja yang timbul dengan tumbuhnya berbagai industri tersebut dalam kurun waktu 33 tahun adalah 73.195 orang-tahun atau setara dengan sekitar 152 juta jam kerja (152 million man-hours).
ADVERTISEMENT
Dari sisi manfaat secara ekonomi, Produk Domestik Bruto secara nasional diproyeksikan naik sebesar $153 miliar dan pendapatan rumah tangga nasional juga naik sekitar $33,5 milyar dalam kurun waktu 33 tahun tersebut. Pernyataan tersebut juga didukung oleh Ridwan Jamaluddin yang saat ini menjabat sebagai Deputi III Bidang Koordinasi Infrastruktur Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman.
Ridwan menambahkan, “Acara sosialisasi ini sangat bagus, agar kedepannya penggunaan kapasitas nasional benar-benar dapat terwujud, maka diperlukan kontribusi dan sinergi dari semua pelaku industri mulai dari tahapan perencanaan. Harapannya keterlibatan sumber daya nasional dan alih teknologi juga dapat terjadi dan berjalan baik selama proyek ini”.
Sementara itu, Presiden Direktur Indonesia INPEX Masela Ltd. Akihiro Watanabe mengatakan bahwa INPEX mendukung program pemanfaatan TKDN, penggunaan vendor, dan penyerapan tenaga kerja Indonesia untuk pengembangan proyek LNG Abadi.
ADVERTISEMENT
“Proyek LNG Abadi ini sangat penting baik bagi kami maupun bagi Indonesia, sehingga langkah sinergi bersama ini kami dukung sepenuhnya,” ungkapnya.
Acara sosialisasi proyek LNG Abadi yang dilanjutkan dengan diskusi panel ini dihadiri oleh pejabat eselon 1 dari Kantor Menteri Koordinasi Bidang Maritim dan Investasi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Kementerian Perindustrian, Anggota Asosiasi Industri Penunjang Hulu Migas. Diharapkan acara ini memberikan masukan terhadap Roadmap Peningkatan Kapasitas Nasional Terkait Proyek LNG Abadi.
Di waktu yang sama, Tunggal selaku Deputi Pengendalian Pengadaan SKK Migas menambahkan, “Dengan masih banyaknya proyek-proyek ke depan, industri hulu migas masih menjadi primadona investasi di Indonesia, dan kehadiran industri ini harus tetap berkomitmen menjalin kemitraan bersama masyarakat sekitar dalam membangun ekonomi lokal yang kuat dan berkelanjutan, serta memberikan multiplier effect bagi industri nasional penunjang hulu migas dan perekonomian nasional.”
ADVERTISEMENT
Selanjutnya, SKK Migas dan INPEX merencanakan melanjutkan sosialisasi ini di Maluku sebagai lokasi dari LNG Abadi pada Q1 2020.
Story ini merupakan bentuk kerja sama dengan SKK Migas.