SKK Migas Gelar Kapasitas Nasional II, Kejar Target 1 Juta BOPD dan 12 BSCFD

27 Juli 2022 11:31 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi SKK Migas. Foto: SKK Migas
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi SKK Migas. Foto: SKK Migas
ADVERTISEMENT
Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengadakan acara Forum Kapasitas Nasional II 2022 di Jakarta Convention Center (JCC) mulai Rabu (27/7), untuk memfasilitasi kerja sama industri hulu migas nasional demi memperkuat kapasitas nasional.
ADVERTISEMENT
Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto, mengatakan forum ini merupakan salah satu upaya industri hulu migas untuk mendongkrak kemampuan industri nasional, dalam mendukung kegiatan hulu migas dengan menjadi showroom bagi pemain-pemain dalam negeri agar dapat diserap oleh industri hulu migas.
"Kami memfasilitasi kerja sama di antara pelaku usaha untuk terlibat lebih jauh dalam aktivitas industri hulu migas nasional. Kerja sama ini tentunya akan memperkuat kapasitas nasional, untuk mengejar target produksi 1 juta barel minyak per hari dan 12 miliar standar kaki kubik gas per hari di tahun 2030," kata Dwi dalam sambutannya, Rabu (27/7).
Menurut Dwi, dalam forum ini akan terjadi pertukaran informasi, pengetahuan dan peluang kerja sama, dan menjadi ajang diskusi untuk mencari solusi atas berbagai hambatan dan tantangan yang mungkin dihadapi para pemangku kepentingan industri hulu migas.
ADVERTISEMENT
Tidak terkecuali bagi pelaku usaha lokal yang terlibat sebagai penunjang industri hulu migas, untuk mendorong penggunaan produk dalam negeri serta meningkatkan capaian Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) di industri hulu migas.
“Saat ini realisasi TKDN industri hulu migas telah mencapai 63 persen. Angka itu 6 persen melampaui target yang ditetapkan pemerintah yang sebesar 57 persen,” ujarnya.
Dwi menjelaskan, pemerintah melalui Menteri ESDM telah mengarahkan agar sektor migas tidak hanya sebagai sumber energi bahan baku industri atau penerimaan negara, namun harus menjadi lokomotif penggerak perekonomian nasional dengan menciptakan multiplier effect dan terus berupaya meningkatkan kapasitas nasional.
Oleh karena itu, dalam Rencana Strategis Indonesia Oil & Gas (IOG) 4.0, peningkatan kapasitas nasional telah menjadi bagian dalam upaya transformasi industri hulu migas, khususnya dalam melaksanakan peningkatan daya saing pemasok nasional dan mengupayakan efisiensi yang akan berdampak terhadap penerimaan negara.
ADVERTISEMENT
"Hingga Semester I tahun 2022, industri hulu migas berkontribusi terhadap penerimaan negara sebesar USD 9,7 miliar atau sekitar Rp 140 triliun. Angka itu mencapai 97,3 persen dari target tahunan penerimaan negara pada APBN 2022, yang ditetapkan sebesar USD 9,95," papar Dwi.
Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto. Foto: Dok. SKK Migas
Sementara itu, lanjut Dwi, nilai kontribusi industri migas terhadap industri lain pada periode 2020-Juni 2022 mencapai Rp 174,53 triliun. Angka ini jauh melampaui nilai kontrak komoditas utama migas sendiri yang sebesar Rp 141,20 triliun.
Adapun Forum Kapasitas Nasional II 2022 diikuti oleh 28 operator migas (Kontraktor Kontrak Kerja Sama/KKKS), 68 perusahaan penyedia barang dan jasa, serta 45 UMKM terpilih dari ribuan UMKM binaan KKKS di seluruh Indonesia.
Sebelumnya, sejak akhir Mei hingga awal Juli 2022, SKK Migas bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) telah mengadakan serangkaian kegiatan penunjang Pra Forum Kapnas 2022 di lima wilayah operasional yaitu Jabanusa (Surabaya, 17-19 Mei 2022), Sumbagut (Batam, 6-9 Juni 2022), Pamalu (Sorong, 13 Juni 2022), Kalsul (Balikpapan, 20-23 Juni 2022), dan Sumbagsel (Palembang, 5-7 Juli 2022).
ADVERTISEMENT
Dari serangkaian acara penunjang di daerah, SKK Migas menyaksikan bagaimana industri hulu migas menimbulkan dampak berganda terhadap perekonomian daerah. Pelaku industri penunjang makin banyak yang berkembang.
“Banyak pabrikan lokal yang berhasil mengembangkan kapasitas dan kemampuan, dari yang tadinya importir kemudian menjadi produsen dan memasok barang ke KKKS. Beberapa di antaranya sukses menembus pasar global. Mereka mempekerjakan ratusan pekerja lokal dengan keahlian tinggi,” kata Dwi.
SKK Migas juga mencatat bahwa industri hulu migas banyak memberi manfaat terhadap perkembangan UMKM. Berdasarkan data SKK Migas, keterlibatan UMKM dalam keseluruhan nilai Total Kontrak Industri Migas mencapai Rp17,3 triliun, atau sebesar 9,9 persen, dengan TKDN 100 persen.