SKK Migas Pesimistis, Lifting Minyak Diprediksi Hanya 621 Ribu Barel Tahun Ini

18 Juli 2023 20:05 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Konferensi pers kinerja hulu migas SKK Migas Semester I Tahun 2023, Selasa (18/7/2023). Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Konferensi pers kinerja hulu migas SKK Migas Semester I Tahun 2023, Selasa (18/7/2023). Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) pesimistis target lifting minyak mentah di tahun 2023 bisa tercapai. Adapun target tahun ini berada di angka 660 ribu barel minyak per hari (bopd) sesuai target APBN 2023.
ADVERTISEMENT
Deputi Eksploitasi SKK Migas Wahju Wibowo mengatakan outlook atau proyeksi lifting minyak mentah di tahun ini hanya bisa mencapai 612 ribu bopd berdasarkan Work Program & Budget (WP&B) yang telah diajukan KKKS.
"Ternyata setelah kita lakukan WP&B kemampuan yang kita prediksi itu di 621 dan kita masih stick di 621, semoga saja akhir tahun kita bisa sampai," ujarnya saat konferensi pers kinerja migas semester I 2023, Selasa (18/7).
Adapun per semester I 2023, realisasi lifting minyak mentah mencapai 615,5 ribu bopd atau 99,5 persen dari target semester I 2023. Meskipun jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu, pencapaiannya naik tipis 2 persen.
Sementara untuk realisasi salur gas di semester I 2023 yaitu mencapai 5.308 MMSCFD. Realisasi ini masih di bawah target salur gas semester I 2023 sebesar 5322 MMSCFD, dan target tahun ini sebesar 6160 MMSCFD.
ADVERTISEMENT
Wahju menuturkan, faktor-faktor yang memengaruhi tidak tercapainya target lifting migas tahun ini yaitu yang terbesar karena mundurnya target berproduksi (on stream) beberapa proyek migas seperti Jambaran Tiung Biru (JTB).
"Kedua terbesar adalah hasil pengeboran, saat ini saja mungkin hampir 100 (sumur) yang kita tidak bisa selesaikan, tapi kita tidak, karena industri penunjangnya misalnya rig segala macam tidak bisa suplai kebutuhan yang kita inginkan," jelasnya.
Faktor terakhir adalah unplanned shutdown atau perhentian operasional tanpa rencana yang dampaknya juga besar. Wahju mengatakan SKK Migas sudah melakukan audit maintenance di 11 KKKS tahun lalu, sementara tahun ini ditargetkan ada 6 KKKS terkait masalah unplanned shutdown.
Meski demikian, dia membuka peluang adanya kenaikan produksi baik itu lifting minyak maupun salur gas tahun ini. Dia berkata, ada kemungkinan kenaikan produksi minyak sekitar 23.000 bopd dan gas sekitar 220 MMSCFD.
ADVERTISEMENT
"Itu dari optimasi produksi, kalau gas memaksimalkan serapan gas sehingga kita bisa menaikkan produksi dari yang seharusnya berkurang 220 kita bisa naikin," pungkas Wahju.