SKK Migas Turunkan Target Lifting Minyak Jadi 682 Ribu Barel per Hari

27 Mei 2021 11:52 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi SKK Migas. Foto: SKK Migas
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi SKK Migas. Foto: SKK Migas
ADVERTISEMENT
Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menurunkan target produksi dan lifting minyak mentah di akhir tahun menjadi 682 ribu barel per hari (bph). Angka ini lebih rendah dari target APBN tahun ini sebesar 705 ribu bph.
ADVERTISEMENT
Sementara proyeksi produksi dan lifting gas di akhir tahun ini juga mengalami sedikit penurunan dari target APBN 2021 yaitu dari 6.638 mmscfd (juta standar kaki kubik per hari) menjadi 5.527 mmscfd.
Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto, mengatakan target lifting migas ini diturunkan setelah mengupayakan banyak hal dengan kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) migas yang berproduksi di Indonesia.
"Kita prognosa ikuti garis biru dan mudah-mudahan kita bisa kembalikan ke angka 700 ribu bph di akhir tahun, tapi kita masih melihat average setahunnya outlook 2021 itu 682 ribu barel oil per hari," katanya dalam rapat dengar pendapat Komisi VII DPR RI, Kamis (27/5).
Sebelumnya, Dwi memang pernah mengungkapkan keraguannya target produksi dan lifting minyak akhir tahun ini bisa tercapai. Mulai dari investasi sektor hulu migas yang turun dalam tahun ini, hingga entry point di awal tahun ini produksinya hanya 699 ribu bph.
ADVERTISEMENT
"Entry point yang rendah karena lanjut penurunan produksi ilmiah yang lebih cepat dan lebih tinggi dari prognosis di beberapa KKKS yaitu 14,2 ribu barel per hari (minyak) dan 7 mmscfd (juta standar kaki kubik per hari) untuk gas," kata Dwi.
Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto. Foto: Dok. SKK Migas
Alasan lain, kegiatan pengeboran banyak yang mundur karena pada Kuartal I 2021 masih proses pengadaan dan persiapan. Hal ini membuat jadwal pengeboran terpaksa geser semua ke kuartal II dan III 2021.
Kendala lain adalah ada unplanned shutdown 6,1 ribu bph dan 90 mmscfd. Lalu, mundurnya kontribusi sumur baru karena keterlambatan eksekusi kegiatan pengeboran yaitu 3,9 ribu bph dan 1 mmscfd, serta mundurnya proyek onstream beberapa lapangan sebesar 0.8 ribu bph dan 1 mmscfd.
ADVERTISEMENT
"Jadi kita harapkan bisa recovery di waktu mendatang dengan banyak pengeboran, well service, atau work over," katanya.
Sementara itu, hingga kuartal I 2021, realisasi lifting minyak bumi per kuartal I 2021 sebanyak 676,2 ribu bph. Capaian ini baru 96 persen dari target APBN sebesar 705 ribu bph. Sementara realisasi lifting gas bumi lebih tinggi sedikit, yaitu sebanyak 5,539 mmscfd di kuartal I 2021 atau 98,2 persen dari target APBN 5.638 mmscfd.