Sony PHK 900 Karyawan PlayStation

28 Februari 2024 8:30 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sony menyiapkan sebuah acara untuk mengumumkan game pertama PlayStation 5. Foto: Sony
zoom-in-whitePerbesar
Sony menyiapkan sebuah acara untuk mengumumkan game pertama PlayStation 5. Foto: Sony
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Perusahaan asal Jepang, Sony, melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) sekitar 900 pekerjanya di unit PlayStation dan menutup sebuah studionya di London, Selasa (27/2) waktu setempat. PHK ini dilakukan di tengah perusahaan yang masih berjuang untuk pulih dari kemerosotan pascapandemi.
ADVERTISEMENT
Mengutip Reuters, Rabu (28/2), PHK ini mempengaruhi sekitar 8 persen staf divisi tersebut di wilayah Amerika hingga Asia, dan terjadi beberapa hari setelah Sony memangkas ekspektasi penjualan tahunan untuk konsol PlayStation 5-nya.
“Kami telah menyimpulkan bahwa keputusan sulit tidak dapat dihindari,” kata kepala game Sony, Jim Ryan.
Langkah ini menyelaraskan Sony dengan perusahaan seperti Microsoft, membuka tab baru dan Riot Games milik Tencent yang juga telah memberhentikan ribuan karyawan dalam beberapa bulan terakhir karena lambatnya pemulihan di pasar game.
Antrean pre-order PlayStation 5 di Hong Kong. Foto: AP Photo/Kin Cheung
Adapun pasar videogame global hanya tumbuh 0,6 persen pada tahun lalu menjadi USD 184 miliar, menurut pelacak industri Newzoo, meskipun angka tersebut lebih baik daripada penurunan lebih dari 5 persen pada tahun 2022.
ADVERTISEMENT
PHK ini juga akan berdampak pada studio Sony lainnya, termasuk Insomniac Games yang berbasis di AS yang mengerjakan game seperti "Marvel's Spider-Man 2" dan Naughty Dog, studio di balik "The Last of Us".
Sony pada awal bulan ini mengatakan pihaknya memperkirakan penurunan bertahap dalam penjualan unit PlayStation 5 mulai tahun fiskal berikutnya dan tidak berencana untuk merilis judul waralaba besar apa pun pada tahun fiskal mendatang.
Perangkat ini telah mencatatkan penjualan seumur hidup lebih dari 50 juta unit sejak diluncurkan pada akhir tahun 2020, setelah beberapa tahun awal yang lambat ketika kekurangan pasokan yang disebabkan oleh pandemi membatasi produksi perangkat konglomerat hiburan tersebut.