Sri Mulyani: 40 Persen Belanja Pemerintah Pusat & Daerah Ada di Kuartal IV 2022

29 September 2022 15:34 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam High Level Seminar G20 di Nusa Dua, Bali, Jumat (15/7).  Foto: Kemenkeu RI
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam High Level Seminar G20 di Nusa Dua, Bali, Jumat (15/7). Foto: Kemenkeu RI
ADVERTISEMENT
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menjelaskan, pemerintah masih memiliki daya belanja yang besar di sisa tiga bulan terakhir tahun ini atau kuartal IV-2022. Hal ini demi menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia di atas 5 persen hingga akhir 2022.
ADVERTISEMENT
"Jadi bisa Anda bayangkan 40 persen belanja pemerintah pusat dan pemerintah daerah akan terkonsentrasi 3 bulan terakhir," ujar Sri Mulyani dalam acara UOB Economic Outlook 2023 di Grand Ballroom Kempinski, Kamis (29/9).
Menurut dia, terdapat 40 persen dari sisa belanja pemerintah pusat sebesar Rp 970 triliun, sedangkan pemerintah daerah (pemda) mencapai Rp 800 triliun. Angka tersebut belum termasuk belanja subsidi dan kompensasi energi.
"Hitung saja 40 persennya dari yang tersebut yang akan dibelanjakan ke perekonomian. Belum belanja subsidi dan kompensasi yang pemerintah akan bayarkan karena nanti verifikasi baru muncul Oktober," ungkapnya.
Lebih lanjut, pemerintah telah menyiapkan anggaran untuk belanja subsidi dan kompensasi energi hingga akhir 2022 yang mencapai Rp 502 triliun. Kendati demikian, sampai saat ini yang terealisasi sekitar Rp 200 triliun dan sisanya akan dikucurkan pada sisa 3 bulan akhir tahun ini.
ADVERTISEMENT
Sri Mulyani memastikan dengan kekuatan APBN untuk melakukan belanja negara sampai akhir tahun, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih akan mampu tumbuh kuat di tengah ancaman resesi ekonomi atau turunnya perekonomian negara-negara dunia mulai akhir tahun ini hingga 2023.
"Karena inflasi dan interest rate naik tinggi, pasti banyak negara-negara pertumbuhan ekonominya direvisi melemah dan turun. Kita masih menanjak, ini menunjukkan di 2022 secara keseluruhan, kita masih bisa jaga pertumbuhan ekonomi kita di atas 5 persen," pungkas Sri Mulyani.