Sri Mulyani: 68% Penduduk Indonesia Hidup di Perkotaan pada 2025

19 Desember 2017 11:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi cuaca mendung di perkotaan. (Foto:  Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi cuaca mendung di perkotaan. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa urbanisasi adalah tantangan bagi perekonomian Indonesia di masa depan. Sebab urbanisasi identik dengan perpindahan pendapatan rendah ke menengah.
ADVERTISEMENT
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu juga menuturkan bahwa pemerintah perlu membuat proses urbanisasi tersebut berjalan dengan efektif, efisien, dan berkelanjutan. Selain itu juga membuat sumber daya yang ada menjadi berkualitas.
"Tantangannya adalah mengenai urbanisasi. Kota yang efisien, inklusif, dan berkelanjutan bisa mengurangi kemiskinan dan meningkatkan kesejahreraan di emerging market. Seberapa efektif tantangan ini dihadapi tergantung bagaimana kota-kota ini dipimpin," ujar Sri Mulyani dalam Seminar Urbanisasi di Hotel Shangri-La, Jakarta, Selasa (19/12).
Sri Mulyani (Foto: Nicha Muslimawati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Sri Mulyani (Foto: Nicha Muslimawati/kumparan)
Pertumbuhan urbanisasi di Indonesia saat ini mencapai 4,1% per tahun. Angka ini lebih tinggi dibandingkan China dan India yang masing-masing sebesar 3,8% dan 3,1% setiap tahunnya.
Sri Mulyani mengatakan, pada tahun 2025 akan ada 68% penduduk Indonesia yang hidup di perkotaan. Hal ini bisa menjadi modal bagi pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
ADVERTISEMENT
"Kurang dari 8 tahun lagi dari sekarang. Jadi kami bisa melihat di 2025 saat semua transportasi sudah kami buat, Pulau Jawa akan penuh perkotaan. Di saat yang sama pemerintah bekerja keras selesaikan ketidakseimbangan akibat urbanisasi," jelasnya.