Sri Mulyani Alihkan Dana PEN Rp 33 T dan Sisa Anggaran Rp 20 T untuk Suntik BUMN

8 November 2021 16:30 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengikuti rapat kerja dengan Badan Anggaran DPR RI, Selasa (28/9/2021). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengikuti rapat kerja dengan Badan Anggaran DPR RI, Selasa (28/9/2021). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Keuangan Sri Mulyani menambah lagi suntikan modal dari negara terhadap sejumlah perusahaan BUMN. Penambahan modal melalui Penyertaan Modal Negara (PMN) dengan mengalihkan dua alokasi anggaran.
ADVERTISEMENT
Pertama, pengalihan dana cadangan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) senilai Rp 33 triliun dana PEN dan pengalihan dari Sisa Anggaran Lebih atau SAL Rp 20,1 triliun.
"Untuk APBN 2021 cadangan PEN sebesar Rp 33 triliun akan dijadikan PMN kepada investasi BUMN sebesar Rp 17 triliun," ujar Sri Mulyani dalam rapat bersama Komisi XI DPR RI, Senin (8/11).
Dana tersebut digelontorkan untuk PT Hutama Karya senilai Rp 9,1 triliun, kemudian PT Waskita Karya Rp 7,9 triliun. Selain itu dana dialokasikan untuk modal kedua Lembaga Pengelola Investasi (INA) Rp 15 triliun dan Badan Bank Tanah Rp 1 triliun.
Adapun dana yang berasal dari sisa lebih anggaran sebesar Rp 20,1 triliun, diberikan untuk Hutama Karya sebesar Rp 9,9 triliun, PT Kereta Api Indonesia Rp 6,9 triliun, serta Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) sebesar Rp 3,3 triliun.
ADVERTISEMENT
Sri Mulyani menjelaskan, dengan penambahan tersebut secara total Hutama Karya mendapat suntikan Rp 25,2 triliun. Dengan rincian dari APBN awal Rp 6,2 triliun, kemudian PMN dari cadangan PEN Rp 9,1 triliun, dan dari SAL Rp 9,9 triliun.
BUMN karya yang satu ini juga direncanakan bakal mendapatkan lagi PMN di tahun depan sebesar Rp 23,85 triliun.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menghadiri rapat Kerja Badan Anggaran DPR RI. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Adapun untuk penyertaan modal yang tidak berubah tahun ini, mulai dari PT PLN (Persero) yang tetap sebesar Rp 5 triliun dan tahun depan Rp 5 triliun. PT PAL juga tidak berubah dari penambahan awal sebesar Rp 1,28 triliun. Begitu pula PT Pelindo III dengan dana sebesar Rp 1,2 triliun.
Selanjutnya, ITDC juga masih sebesar Rp 470 miliar. Lalu Kawasan Industri Wijaya Kusuma sebesar Rp 977 miliar, Bahana Pembina Usaha Indonesia sebesar Rp 20 triliun. Sementara untuk Perumnas dan Adhi Karya pada 2022 sebesar Rp 1,56 triliun Perumnas, dan Adhi Karya sebesar Rp 1,97 triliun.
ADVERTISEMENT
"Yang mengalami perubahan tahun ini dan tahun depan juga masih mendapatkan adalah Waskita Karya, tahun ini mendapatkan cadangan PEN Rp 7,9 triliun yang tidak ada di dalam APBN awal. PT KAI yang mendapatkan PMN Rp 6,9 triliun, yang tidak ada di dalam APBN awal, jadi ini menggunakan dana SAL untuk 2021," pungkas Sri Mulyani.