Sri Mulyani Anggarkan Suntikan Modal Rp 37 T untuk PLN hingga Hutama Karya

15 September 2020 15:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Keuangan Sri Mulyani (tengah).  Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Keuangan Sri Mulyani (tengah). Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan alokasi pembiayaan pemerintah di tahun 2021 turun menjadi Rp 169 triliun. Anggaran tersebut menurun jika dibandingkan tahun ini yang mencapai Rp 257 triliun.
ADVERTISEMENT
Salah satu pos anggaran yang dipangkas, yakni penyertaan modal negara (PMN) untuk perusahaan BUMN. Total dana yang disediakan untuk PMN di tahun depan yakni sebesar Rp 37,38 triliun atau turun dibandingkan tahun ini dengan alokasi sebesar Rp 51,13 triliun.
"Kalau kita lihat dari sisi pembiayaan ini yang disalurkan dalam bentuk PMN di BUMN adalah sebesar Rp 37,38 triliun. Turun dari Rp 51,13 triliun tahun 2020," jelas Sri Mulyani dalam rapat bersama Komisi XI, Selasa (15/9).
Ilustrasi uang rupiah Foto: Maciej Matlak/Shutterstock
Pembiayaan ini disalurkan untuk sejumlah perusahaan BUMN dengan porsi berbeda. Dengan rincian, PT PLN (Persero) mendapat alokasi sebesar Rp 5 triliun, kemudian PT Hutama Karya (Persero) mendapatkan jatah sebesar Rp 6,2 triliun, PT Sarana Multigriya Finansial sebesar Rp 2,25 triliun.
ADVERTISEMENT
Selain itu, dana juga diberikan kepada PT Indonesia Tourism Development Corporation dengan (ITDC) nominal Rp 470 miliar.
"Di BPUI (Badan Pembinaan Usaha Indonesia) sebesar Rp 20 triliun dan PIP sebesar Rp 2 triliun. BPUI ini ada hubungannya dengan penanganan Jiwasraya," sambung Sri Mulyani.
Adapun BUMN lain yang masuk dalam daftar penerima PMN ini, yakni PT Pelindo III senilai Rp 1,2 triliun, PT PAL Indonesia Rp 1,28 triliun, serta PT Kawasan Industri Wijayakusuma Rp 977 miliar.