Sri Mulyani Antisipasi Dampak Virus Corona ke Ekonomi Indonesia

22 Januari 2020 11:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Keuangan Indonesia Sri Mulyani saat Konferensi Pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Keuangan Indonesia Sri Mulyani saat Konferensi Pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
ADVERTISEMENT
Virus corona telah mewabah hingga ke Amerika Serikat (AS). Satu orang warga AS terinfeksi virus asal China tersebut. Virus yang telah menyebar ke AS ini membuat pasar saham terguncang.
ADVERTISEMENT
Dalam perdagangan di bursa saham Amerika Serikat, ketiga indeks utama Wall Street ikut anjlok dan menyebabkan sejumlah saham di sektor perjalanan berguguran.
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, pihaknya telah melakukan antisipasi pada pasar keuangan domestik. Kementerian Kesehatan pun telah berupaya pencegahan agar virus tersebut tak sampai ke Tanah Air.
"Untuk corona virus, dari sisi penyakit dan ancaman akan terus kami antisipasi. Kemenkes juga sudah melakukan langkah-langkah mengamati, melihat, dan antisipasi di airport dan rumah sakit," kata Sri Mulyani di Kantor Kemenkeu, Jakarta, Rabu (22/1).
Sri Mulyani mengaku akan melakukan koordinasi dengan kementerian dan lembaga lain agar virus ini tak mempengaruhi keuangan domestik. Meskipun, di negara lain seperti AS, virus corona telah menekan pasar saham.
ADVERTISEMENT
"Kami terus koordinasi. Kalau potensi, kami melihat regional dan global, karena menyangkut lebih banyak muncul yang bisa tertransmisikan, seperti waktu itu ada Sars dan H1N1," jelasnya.
Bursa saham Amerika Serikat (AS) terguncang pada Selasa (21/1). Adanya wabah virus asal China yang ditemukan di pantai AS turut menekan optimisme investor.
Ilustrasi IHSG. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
Dilansir Reuters, Rabu (23/1), Dow Jones Industrial Average turun 152,06 poin atau 0,52 persen menjadi 29.196,04, indeks S&P 500 kehilangan 8,82 poin atau 0,26 persen menjadi 3.320,8, dan Nasdaq Composite turun 18,14 poin atau 0,19 persen menjadi 9.370,81.
Ketiga indeks utama bursa saham AS turun, setelah beberapa hari terakhir mencapai rekor penutupan tertinggi. Bahkan kenaikan satu minggu terbaik dalam beberapa bulan terakhir.
ADVERTISEMENT
"Kami melihat risiko utama ada di pasar dan setiap kali ada ketidakpastian baru, kami melihat lebih banyak volatilitas dan investor melarikan diri dari aset berisiko," kata Charlie Ripley, ahli strategi pasar senior untuk Allianz Investment Management di Minneapolis.
"Berita hari ini mengenai virus corona adalah pengingat bahwa risiko tetap ada, dan itu adalah sesuatu yang akan diperhatikan oleh investor dalam beberapa minggu dan bulan mendatang," tambah Ripley.