Sri Mulyani: APBN Akan Jadi Penyelamat dari Perlambatan Ekonomi

14 November 2019 11:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (kanan) didampingi Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara (kiri) bersiap mengikuti rapat kerja dengan Komisi XI DPR. Foto: ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (kanan) didampingi Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara (kiri) bersiap mengikuti rapat kerja dengan Komisi XI DPR. Foto: ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menteri Keuangan Sri Mulyani menekankan pentingnya peran Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dalam menghadapi dampak perlambatan ekonomi global dan perang dagang. Instrumen APBN juga bisa menjaga stabilitas pertumbuhan ekonomi.
ADVERTISEMENT
Sri Mulyani mengakui hingga akhir 2019 dan tahun 2020, ekonomi diprediksi makin susah. Pemerintah pun mengambil kebijakan penyeimbang atau countercyclical dengan jalan menaikkan belanja di APBN dan memberikan insentif perpajakan untuk menghadapi dampak perlambatan dan ketidakpastian ekonomi.
Kebijakan countercyclical merupakan kebijakan pro-aktif pemerintah guna mengatasi pergerakan siklus ekonomi yang ekstrim, bisa berupa booming maupun resesi.
"Salah satunya instrumen penting adalah APBN sebagai instrumen fiskal sekaligus instrumen untuk countercyclical terhadap pelemahan. APBN sebagai stimulus belanja negara yang efektif dan memiliki dampak langsung terhadap ekonomi," kata Sri Mulyani Pada Acara Penyerahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA), Buku Daftar Alokasi Transfer ke Daerah, dan Dana Desa Tahun 2020 di Istana Negara, Jakarta, Kamis (14/11)
ADVERTISEMENT
Dengan meningkatnya belanja negara dan berkurangnya pendapatan akibat insentif perpajakan, Sri Mulyani memprediksi defisit anggaran akan melebar dari 1,84 persen menjadi 2,2 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada tahun 2019.
Dengan kebijakan countercyclical, ia optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa terjaga di level 5 persen, di saat ekonomi negara dunia mengalami tekanan.
"Kita harap langkah untuk meningkatkan defisit dapat jaga laju pertumbuhan ekonomi Indonesia dijaga di atas 5 persen," sebutnya.
Selain berperan menjaga pertumbuhan ekonomi, belanja negara dalam APBN juga diarahkan mampu mengurangi angka kemiskinan dan ketimpangan pendapatan (Gini Ratio).
Sedangkan pada tahun 2020, APBN akan mulai difokuskan untuk mendukung pembangunan SDM, pembangunan infrastruktur, penyederhanaan kebijakan dan regulasi, transformasi ekonomi, dan penyederhanaan birokrasi.
ADVERTISEMENT
"Melalui program, KIP kuliah, kartu sembako, prakerja, belanja sekolah, dan lain-lain. Ini janji presiden pemilu lalu," sebutnya
Untuk insentif perpajakan, pemerintah akan memberikan berbagai insentif fiskal untuk menggairahkan perekonomian dan menaikkan produktivitas. Insentif perpajakan untuk sektor pelatihan vokasi dan R&D akan diberikan, kemudian ada juga investment allowance untuk proyek padat karya dan tax holiday untuk proyek prioritas.