Sri Mulyani Bicara soal Pertemuan Trump dan Xi Jinping di G20

29 Juni 2019 12:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sri Mulyani Foto: REUTERS/Darren Whiteside
zoom-in-whitePerbesar
Sri Mulyani Foto: REUTERS/Darren Whiteside
ADVERTISEMENT
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati tengah mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Osaka, Jepang. Dalam acara tersebut, hadir pula Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping.
ADVERTISEMENT
Pertemuan antara Trump dan Xi merupakan momen yang paling ditunggu semua negara. Bagaimana tidak, sengketa dagang keduanya berlangsung berlarut-larut hingga saat ini dan menimbulkan dampak ke negara lainnya.
Sri Mulyani mengatakan, dari pihak China sebenarnya terus berusaha mencari solusi terbaik dan menginginkan adanya kesepakatan dagang. Sementara dari pihak AS, Trump menganggap masih ada beberapa tindakan China yang perlu dikoreksi.
“Masing-masing tentu masih menggunakan retorika yang jelas. Dari sisi China mengatakan kalau kita ingin mencapai win-win solution, itu pasti bisa dilakukan, asal kedua duanya memiliki niat yang baik untuk mendapatkan solusi tersebut. Sementara dari Presiden Trump menganggap masih ada tindakan-tindakan yang perlu untuk dikoreksi,” ujar Sri Mulyani seperti dikutip laman Setkab, Sabtu (29/6).
ADVERTISEMENT
Adapun dalam pidato pembukaan, Trump menyampaikan bahwa masih ada sejumlah negara yang melakukan praktik merugikan AS.
“Ini menggambarkan bahwa di dalam konsep Presiden Trump bahwa masih ada negara-negara yang dianggap melakukan praktik-praktik yang dianggap merugikan Amerika Serikat,” kata Sri Mulyani.
Di sisi yang lain, lanjut Sri Mulyani, Presiden Xi Jinping menganggap bahwa situasi ini disebabkan oleh kebijakan yang memang dibuat oleh seseorang atau suatu negara.
"Sehingga keinginan untuk bisa menciptakan win-win solution adalah merupakan fungsi dari keinginan kita untuk memperbaiki atau menciptakan solusi itu sendiri atau tidak," tambahnya.
Hingga saat ini belum ada kesepakatan mengenai masalah perdagangan di G20. Meski demikian, nasib selanjutnya diharapkan ada pada komunike, yang bisa mewadahi perbedaan itu di dalam suatu kesepakatan.
ADVERTISEMENT