Sri Mulyani Cerita Masa Kecilnya: Tanpa Gadget, Aktif Lomba Lari hingga Karate

9 November 2021 17:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Keuangan Sri Mulyani berbincang dengan para siswa saat mengajar di SD Negeri 1 Kenari, Jakarta Pusat, Senin (4/11/2019). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Keuangan Sri Mulyani berbincang dengan para siswa saat mengajar di SD Negeri 1 Kenari, Jakarta Pusat, Senin (4/11/2019). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengisahkan kebiasaan masa kecilnya yang membuat bisa berprestasi, meskipun minim fasilitas, bahkan tak ada gadget. Hal itu diungkapkan Sri Mulyani usai mendapatkan pertanyaan dari siswa SMAN 1 Tanjung Pandan, Floresia, saat acara Kemenkeu Mengajar.
ADVERTISEMENT
“Apa kebiasaan sehingga ibu bisa menjadi sekarang, begitu ya kira-kira. Mungkin saya cerita sedikit saja masa kecil saya mungkin enggak seperti kalian semua, masa kecil saya enggak ada komputer dan lain-lain karena waktu itu memang belum ada komputer,” kata Sri Mulyani secara virtual, Selasa (9/11).
Sri Mulyani mengatakan masa kecilnya tidak ada godaan seperti gadget yang ada saat ini. Namun, ia mengungkapkan kondisi tersebut bukan berarti tidak ada kegiatan menarik yang dilakukannya.
Menurutnya saat itu banyak kegiatan yang dilakukannya. Sri Mulyani menjelaskan, kegiatan atau kebiasaan yang dilakukannya adalah berkegiatan yang membuatnya memiliki teman dan melatih percaya diri, seperti lari, voli, hingga karate.
“Jadi umpamanya dulu saya ikut pramuka, orang tua saya minta saya supaya ikut atletik saya ikut lari lomba lari, saya suka olahraga jadi dari mulai kecil eh kalau SD mainnya kasti, main loncat tali. SMP saya sudah mulai bisa voli. Kemudian SMA ikut basket, bahkan ikut karate loh saya,” ungkap Sri Mulyani.
ADVERTISEMENT
Sri Mulyani mengatakan saat itu kalau mempunyai percaya diri membuatnya merasa lebih enak. Tak hanya kegiatan tersebut, Sri Mulyani mengaku juga aktif berorganisasi.
“Kemudian saya juga ikut organisasi, saya OSIS, ikut Pramuka, tujuannya ya biasa hidup bekerja sama sama orang lain,” ujar Sri Mulyani.
Sri Mulyani menyebut kebiasaan di keluarganya juga dilatih kepekaan atau empati khususnya dengan para saudaranya. Ia mengingatkan jangan sampai mementingkan diri sendiri dan merasa sombong.
“Orang yang hanya mikirin gue nih yang paling hebat, nih aku paling hebat, paling pintar, paling penting, bisa sih kadang-kadang. Orang kayak gitu sukses, tapi ngeselin saja,” tutur Sri Mulyani.
“Akan lebih bagus kalian akan menjadi orang sukses yang kemudian orang-orang merasa kamu mencerminkan sikap yang peduli sama orang lain, itu yang membuat kalian meraih capaian-capaian di mana saja bekerja,” tambahnya.
ADVERTISEMENT