Sri Mulyani dan BI Rapat dengan DPR, Paparkan Proyeksi Ekonomi 2019

31 Mei 2018 14:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Keuangan Sri Mulyani (Foto: Garin Gustavian/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Keuangan Sri Mulyani (Foto: Garin Gustavian/kumparan)
ADVERTISEMENT
Badan Anggaran (Banggar) DPR mengadakan rapat kerja dengan pemerintah dan Bank Indonesia (BI) terkait kerangka ekonomi makro dan pokok-pokok kebijakan fiskal 2019.
ADVERTISEMENT
Rapat dipimpin langsung oleh Ketua Banggar DPR Aziz Syamsuddin, dihadiri oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Gubernur BI Perry Warjiyo, serta perwakilan Bappenas. Rapat ini dilaksanakan di Ruang Rapat Banggar DPR pukul 14.30 WIB.
Dalam pemaparannya, Sri Mulyani menjelaskan bahwa pertumbuhan ekonomi pada 2019 ditargetkan bisa mencapai 5,4-5,8% di tengah berbagai risiko global dan domestik. Hal ini lantaran fundamental ekonomi Indonesia masih dalam kondisi baik.
"Pada tahun depan, pertumbuhan ekonomi ditargetkan meningkat menjadi 5,4-5,8%, lebih tinggi dari target tahun ini yang sebesar 5,4% dalam APBN 2018," ujar Sri Mulyani di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (31/5).
Adapun nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada tahun depan ditargetkan sebesar Rp 13.700-14.000, melemah dibandingkan target kurs tahun ini yang sebesar Rp 13.400. Sementara laju inflasi tahun depan tetap 3,5 plus minus 1%.
ADVERTISEMENT
Sementara suku bunga SPN 3 bulan tahun 2019 di kisaran 4,6-5,2%, cenderung sama dengan tahun ini yang sebesar 5,2%.
Adapun harga minyak mentah Indonesia atau ICP ditargetkan sebesar USD 60-70/barel, lebih tinggi dibandingkan tahun ini yang sebesar USD 48/barel.
Asumsi lifting minyak bumi pada tahun 2019 diperkirakan mencapai sekitar 722-805 ribu barel/hari, sementara lifting gas bumi sekitar 1,21-1,30 juta barel setara minyak/hari.