Sri Mulyani: Ekonomi RI Mulai Pulih, Tapi Tak Ada Jaminan Terus Bagus

18 November 2020 19:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan paparan saat konferensi pers terkait dampak virus corona di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (13/3).  Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan paparan saat konferensi pers terkait dampak virus corona di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (13/3). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Keuangan Sri Mulyani menegaskan kondisi perekonomian saat ini mulai pulih. Kondisi terburuk akibat pandemi pun telah dilalui.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, Sri Mulyani tak menjamin perbaikan ekonomi akan terus berlanjut ke depannya. Apalagi jika kondisi pemulihan saat ini tak dijaga dengan baik.
"The worst is over, tapi it doesn't mean dan it doesn't guarantee akan terus bagus kalau kita tidak jaga terus," kata Sri Mulyani dalam kuliah umum FEB UI secara virtual, Rabu (18/11).
Pulihnya ekonomi Indonesia dilihat dari pertumbuhan ekonomi di kuartal III yang minus 3,49 persen, membaik dibandingkan kuartal sebelumnya 5,32 persen.
Menurut Sri Mulyani, membaiknya ekonomi pada kuartal III hanya menjadi indikator awal bahwa seluruh kebijakan yang ditempuh pemerintah untuk menghadapi dampak pandemi COVID-19 telah membuahkan hasil.
"Ini baru indikator awal bahwa seluruh yang kita lakukan sudah menunjukkan ada perbaikan hasilnya. Tapi semua menunjukkan arahnya turning around, ini yang kita harus jaga untuk kuartal IV," jelasnya.
Warga beraktivitas di rumahnya berlatar belakang hunian bertingkat di kawasan Sunter, Jakarta Utara, Sabtu (9/5/2020). Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Dia pun memastikan, pemerintah akan terus mengevaluasi kebijakan-kebijakan demi pemulihan ekonomi nasional.
ADVERTISEMENT
"Kita monitor secara detail dan lihat apakah ini benar, mana lagi yang perlu diperbaiki, policy, keuangan, apakah regulasi atau prosedur yang harus diperbaiki itu yang dilakukan," katanya.
Menurut dia, dengan perbaikan ekonomi yang ada saat ini menjadi bukti nyata bahwa APBN mampu menopang ekonomi di tengah krisis.
"Dari kondisi yang ekstra ordinary melakukan respons yang ekstra ordinary kemudian jadi instrumen untuk membuka kembali dan aktifkan kembali ekonomi kita dan kemudian memulihkan ekonomi kita," tambahnya.