Sri Mulyani: Fitch Ratings Terkesan dengan Pengelolaan Ekonomi Indonesia

15 Oktober 2022 16:01 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
12
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat konferensi pers FMCBG G20 di Nusa Dua, Bali, Sabtu (16/7/2022). Foto: EPA/G20
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat konferensi pers FMCBG G20 di Nusa Dua, Bali, Sabtu (16/7/2022). Foto: EPA/G20
ADVERTISEMENT
Menteri Keuangan Sri Mulyani melakukan pertemuan dengan dua lembaga rating, yakni Fitch Ratings dan Moody's dalam dua hari terakhir di Washington DC, Amerika Serikat.
ADVERTISEMENT
Menurut Sri Mulyani, Fitch menyampaikan penilaian ekonomi Indonesia yang cukup mengesankan, baik terkait kinerja ekonomi maupun dalam perumusan kebijakan menghadapi kondisi sulit.
"Namun demikian, Fitch juga mengingatkan Indonesia terkait sejumlah hal, antara lain kebijakan quantitative easing akan mempengaruhi kinerja perekonomian dan Indonesia perlu berhati-hati dalam menerapkan kebijakan tersebut agar hasilnya tepat sasaran," tulis Sri Mulyani dalam akun instagramnya, Sabtu (15/10).
Dalam pertemuan tersebut, Sri Mulyani membeberkan perkembangan ekonomi Indonesia, terutama selama penanganan pandemi COVID-19, di mana pemerintah memperlebar defisit di atas 3 persen dari PDB dan pada tahun 2023 kondisi defisit fiskal akan kembali ke angka normal.
"Di samping itu, saya juga menjelaskan kondisi fiskal tahun 2022 yang cukup baik, namun tetap dengan kewaspadaan tinggi seiring dengan perkembangan ekonomi global yang bergejolak," katanya.
ADVERTISEMENT
Menurut Sri Mulyani, risiko global, kenaikan inflasi, dan suku bunga berdampak pada cost of fund meningkat, kurs dolar Amerika Serikat kemudian menjadi semakin kuat.
"Bagi negara berkembang, situasi ini membutuhkan pendanaan sehingga isu restrukturiasi utang pun menjadi penting," ujarnya.
Sementara Jumat (14/10), Sri Mulyani bertemu dengan perwakilan dari Moody’s, Anne Van Praagh, selaku Global Head of Sovereign dan Marie Diron selaku Head of APAC and MENA.
Dari penilaian terakhir (10/2) tahun ini, Moody’s memberikan Indonesia predikat sebagai negara dengan perekonomian yang cukup stabil di tengah situasi global yang bergejolak.
"Pada kesempatan kali inipun, saya dan para perwakilan Moody’s berdiskusi mengenai prospek perekonomian Indonesia ke depan dengan adanya kondisi peningkatan risiko global," katanya.
ADVERTISEMENT