Sri Mulyani Minta Pemda Kebut Salurkan Bansos

21 Juli 2021 17:51 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Keuangan Sri Mulyani memaparkan realisasi APBN 2020 di Kementerian Keuangan, Jakarta, Rabu (19/2). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Keuangan Sri Mulyani memaparkan realisasi APBN 2020 di Kementerian Keuangan, Jakarta, Rabu (19/2). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Keuangan Sri Mulyani meminta pemerintah daerah (pemda) mempercepat penyaluran bantuan sosial atau bansos. Menurutnya, pencairan bansos di pemda masih sangat rendah, yakni di bawah 15 persen sejak awal tahun ini.
ADVERTISEMENT
Dia melanjutkan, sebanyak 324 daerah mendapat total anggaran bansos Rp 12,3 triliun. Namun, realisasinya baru Rp 764,8 miliar atau hanya 6,2 persen dari pagu anggaran tersebut.
"Sebanyak 324 daerah realisasinya di bawah 15 persen anggaran," ujar Sri Mulyani saat konferensi pers virtual APBN Kita, Rabu (21/7).
Selain itu, ada 128 daerah dengan total anggaran perlindungan sosial Rp 6,85 triliun, namun realisasinya baru Rp 1,54 triliun atau hanya 22,5 persen. Selanjutnya, 66 daerah dengan total anggaran bansos Rp 5,62 triliun baru terealisasi Rp 1,99 triliun atau 35,5 persen.
"Dan hanya 24 daerah yang telah merealisasikan di atas 50 persen," jelasnya.
Adapun total dana perlindungan sosial ke daerah adalah Rp 25,4 triliun. Menurut Sri Mulyani, pemda sudah diberikan kewenangan untuk menyalurkan dana yang sebelumnya sudah ditransfer oleh pemerintah pusat.
ADVERTISEMENT
Menkeu melanjutkan, saat ini masyarakat sangat membutuhkan dana tersebut untuk bertahan hidup. Apalagi dengan adanya pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Darurat, di mana mobilitas masyarakat secara umum turun.
"Kita lihat bahwa mayoritas daerah di Indonesia belum menggunakan apbd-nya yang sangat dibutuhkan rakyatnya untuk realisasi. Mendagri sudah keluarkan instruksi pelaksanaan APBD di masa-masa sulit ini," jelas Sri Mulyani.
Pos Indonesia Salurkan BST
Sementara itu, PT Pos Indonesia (Persero) kembali menjalankan program Bantuan Sosial Tunai (BST) yang disalurkan melalui Kementerian Sosial (Kemensos). BST tersebut disalurkan oleh Pos Indonesia, bahkan di saat Hari Raya Idul Adha.
Pos Indonesia door to door salurkan bantuin di masa pandemi. Foto: Pos Indonesia
Kepala Kantor Pos Regional II, Arifin Muchlis, yang meninjau langsung penyaluran BST di Cempaka Putih, Jakarta Pusat, mengatakan bahwa Pos Indonesia ingin menyalurkan BST dengan cepat karena saat ini masyarakat sangat membutuhkan uang bantuan sosial tunai ini.
ADVERTISEMENT
“Penyaluran bantuan sosial tunai di wilayah Jakarta ini menjadi daerah yang langsung mendapat pemantauan dari pemerintah pusat maupun pemerintah daerah DKI Jakarta, sehingga kita harus menyalurkan ini secara cepat dan tepat sasaran,” jelas Arifin.
Momentum Hari Idul Adha pun, menurut Arifin, dimanfaatkan untu mempercepat penyaluran BST yang dilakukan di dua kelurahan di Cempaka Putih ini, meski para juru bayar sedang merayakan hari raya kurban.
“Di hari ini, Kita juga membayarkan (menyalurkan BST) di daerah Kapuk. di daerah Cengkareng, dan akan beberapa wilayah yang lain serentak, agar bisa dalam waktu 1 minggu realisasi untuk penyaluran BST ini tercapai,” papar Arifin.
Target BST disalurkan hari ini untuk wilayah DKI Jakarta sekitar 40 ribu KPM. Sementara untuk kelurahan Cempaka Putih Barat yang terdapat 183 RT undangan penerima BST sebanyak 4763 KPM.
ADVERTISEMENT
Penyaluran BST disalurkan dengan menyambangi atau mendatangi langsung (door to door) rumah para KPM. Pos Indonesia menggunakan metode penyaluran dengan sistem ini dengan mempertimbangkan kondisi yang sedang terjadi.
“Penyaluran melalui antaran ini ada beberapa kelebihan, salah satunya kita menghindari kerumunan yang dilarang pemerintah selama masa PPKM darurat ini. Pada saat pembayaran ada proses identifikasi penerimanya yang menjadi bukti bahwa penerimanya sudah benar, dan ini menjadi bukti bila ada audit dari eksternal, maka ada tanda tangan penerima dan juga fotonya,” jelas Arifin.