Sri Mulyani: Pemerintah Waspada Penguatan Dolar AS di Tahun Depan

24 November 2022 14:05 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Keuangan Indonesia, Sri Mulyani menjawab pertanyaan wartawan pada acara serangkaian KTT G20 Indonesia di Bali. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Keuangan Indonesia, Sri Mulyani menjawab pertanyaan wartawan pada acara serangkaian KTT G20 Indonesia di Bali. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menyampaikan, eskalasi perang Rusia dan Ukraina menimbulkan dampak yang biasa seiring volatilitas akan terus berjalan karena geopolitik. Tensi perang tidak menurun, melainkan cenderung meningkat.
ADVERTISEMENT
“Ini yang kemudian menyebabkan dampak terus menerus mendekati musim dingin di Eropa” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN Kita November 2022, Kamis (24/11).
Menkeu menjelaskan, kurs dolar AS terpantau mengalami penguatan. Indeks dolar mempengaruhi mata uang seluruh dunia termasuk Indonesia yang mengalami depresiasi pada level 10,1 persen, relatif seimbang atau sama ke mata uang negara lain yang terkoreksi
“Pergerakan kurs, dan capital flow, dan US Treasury jadi faktor dominan dalam menjaga keseimbangan dan stabilitas makro maupun sektor keuangan, yang kita waspadai untuk tahun depan,” imbuhnya.
Sri Mulyani menyebut, dinamika pasar keuangan dengan cost of fund tinggi serta volatilitas kurs, pemerintah harus menjaga hati-hati dari perekonomian, baik dari sisi riil yang butuh bahan baku maupun sisi pinjaman, sehingga Kementerian Keuangan harus melihat secara hati-hati.
ADVERTISEMENT
“Negara G20 advanced country, ada di level inflasi yang luar biasa tinggi double digit kecuali Amerika Serikat. Kondisi ini akan terus pelajari dan waspadai dampaknya ke perekonomian kita,” ujarnya.
Sri melanjutkan, US Treasury 10 tahun meningkat karena bank sentral Amerika Fed Fund Rate menaikkan di level 4 persen. Hal ini akan mendorong sektor keuangan global yang berimbas ke negara emerging.