Sri Mulyani: Penerima Beasiswa LPDP Punya Utang Besar ke Negara, Harus Dibayar!

29 September 2021 19:16 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Para penerima beasiswa LPDP (LPDP awardee) untuk studi lanjut baik di dalam dan di luar negeri akan segera memulai masa pendidikan mereka. Dalam mentoring yang dilakukan secara daring, para awardee ini mendapatkan pembekalan langsung dari Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
ADVERTISEMENT
Pada kesempatan tersebut Sri Mulyani mengingatkan kepada para awardee bahwa mereka sejatinya berutang kepada negara. Sebab studi lanjut yang mereka jalani dibiayai APBN. Sri Mulyani berharap di masa depan para awardee ini bisa membayar utang tersebut. Bukan dengan materi, namun dengan prestasi.
"Oleh karena itu Anda berutang kepada negara. Utang tidak dibayarkan dengan uang. Utang ini dibayar dengan prestasi, reputasi dan bahkan cara Anda berkontribusi terhadap Republik Indonesia," ujar Sri Mulyani dalam PK Daring LPDP Pembentukan SDM Berintegritas dan Berdaya Saing Global, Rabu (29/9).
Sri Mulyani menegaskan bahwa mereka merupakan 563 penerima beasiswa LPDP yang masuk dalam kelompok privilege atau kelompok istimewa. Namun meski menerima hak istimewa, mereka juga memiliki tanggung jawab besar.
Sri Mulyani dalam acara LPDP Edufair. Foto: Anggi Dwiky Darmawan/kumparan
Menurut dia, Indonesia saat ini merupkan negara middle income country yang masih dibayangi jebakan negara berpenghasilan menengah atau middle income trap. Inilah salah satu pekerjaan besar yang Sri Mulyani harap bisa dijawab oleh para awardee setelah mereka menyelesaikan studi.
ADVERTISEMENT
Ide-ide maupun gagasan dan gebrakan para awardee sangat dibutuhkan untuk membangun Indonesia sebagai negara maju. Dengan cara demikianlah, menurut Sri Mulyani, utang para awardee bisa dibayarkan.
"Maka jagalah Negara Indonesia. Bayar kembali atau bahkan bayar lebih besar lagi ke Indonesia. Kalian akan menjadi orang-orang yang ikut berkontribusi menciptakan naiknya status Indonesia," ujarnya.