Sri Mulyani: Penerimaan Cukai Hasil Tembakau Naik 445 Persen

19 Februari 2020 20:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Keuangan Sri Mulyani memaparkan realisasi APBN 2020 di Kementerian Keuangan, Jakarta, Rabu (19/2). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Keuangan Sri Mulyani memaparkan realisasi APBN 2020 di Kementerian Keuangan, Jakarta, Rabu (19/2). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
ADVERTISEMENT
Penerimaan kepabeanan dan cukai di awal tahun 2020 mencapai Rp 4,44 triliun atau tumbuh sebesar 13,65 persen. Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan pertumbuhan itu didorong oleh penerimaan bea cukai dan bea masuk.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan pertumbuhannya, penerimaan utamanya masih berasal dari pertumbuhan penerimaan Cukai Hasil Tembakau (CHT) dan Cukai Minuman Mengandung Etil Alkohol (MMEA)
“Masing-masing tumbuh CHT 445,32 persen yoy dan MMEA 16,73 persen yoy. Pertumbuhan tersebut didorong oleh pelunasan maju pita cukai rokok yang jatuh tempo di bulan Februari,” kata Sri Mulyani di Kantor Kemenkeu, Jakarta, Rabu (18/2).
Sri Mulyani menganggap adanya pertumbuhan penerimaan di kedua sumber tersebut, menunjukkan di tengah tekanan perekonomian global, peran penerimaan kepabeanan dan cukai yang berasal dari aktivitas ekonomi di dalam negeri menjadi sangat penting.
Pekerja perempuan membuat rokok di industri rokok rumahan di Desa Plandi, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Rabu (8/1). Foto: ANTARA FOTO/Syaiful Arif
Sementara itu, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sampai dengan akhir Januari 2020 mencapai Rp 19,02 triliun atau 5,20 persen terhadap target di APBN 2020. Angka tersebut didominasi oleh realisasi PNBP Sumber Daya Alam dan PNBP lainnya masing-masing sebesar Rp 9,74 triliun yang tumbuh 4,30 persen per yoy dan Rp 8,88 triliun yang tumbuh 5,38 persen per yoy dibandingkan tahun 2019.
ADVERTISEMENT
Capaian realisasi PNBP ini secara keseluruhan tumbuh 2,28 persen yoy dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
“Penerimaan PNBP yang tumbuh dengan baik tersebut diharapkan akan dapat turut menopang sisi penerimaan APBN semakin kuat lagi ke depannya,” tutur Sri Mulyani.