Sri Mulyani: Penerimaan Pajak Capai Rp 393,91 Triliun di Maret 2024

26 April 2024 11:06 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam konferensi pers APBNKiTa, Jumat (26/4/2024).  Foto: Ghinaa Rahmatika/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam konferensi pers APBNKiTa, Jumat (26/4/2024). Foto: Ghinaa Rahmatika/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengantongi Rp 393,91 triliun penerimaan pajak hingga akhir Maret 2024. Angka tersebut setara dengan 19,81 persen dari target APBN 2024 sebesar Rp 1.989 triliun.
ADVERTISEMENT
“Penerimaan pajak mencapai 393,91 triliun. Ini artinya hampir 20 persen dari satu kuartal, 19,81 persen dari target,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTa di Gedung Kementerian Keuangan, Jumat (26/4).
Sri Mulyani merinci penerimaan pajak, berasal dari PPh Non Migas sebesar Rp 220,42 triliun atau 20,73 persen dari target APBN, PPN dan PPnBM sebesar Rp 155,79 triliun atau 19,2 persen dari target APBN.
Kemudian, PBB dan pajak lainnya sebesar Rp 3,17 triliun atau 8,39 persen dari target APBN dan PPh Migas sebesar Rp 14,53 triliun atau 19,02 persen dari target APBN.
“Yang mengalami koreksi PPh Migas Rp 14,53 triliun, nanti kita lihat PPh migas naik turun harga minyak dan nilai tukar, masih mengalami koreksi cukup dalam 18 persen. Namun ini totalnya di atas 19 persen,” ujar Sri Mulyani.
ADVERTISEMENT
Sri Mulyani menjelaskan mayoritas dari pajak-pajak utama masih tumbuh positif. Namun, pertumbuhannya relatif tipis dan perlu diwaspadai.
“PPh 21 naiknya cukup menggembirakan dan konsisten, tahun lalu naik 16,21 persen. Tahun ini naik 25,9 persen, kontribusinya cukup besar 16 persen dari total penerimaan kita,” terang Sri Mulyani.