Sri Mulyani Prediksi Dampak Ekonomi Virus Corona Lebih Berat dari Perkiraan

3 Juni 2020 15:23 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Keuangan, Sri Mulyani di Komplek Parlemen, Jakarta, Senin (19/8). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Keuangan, Sri Mulyani di Komplek Parlemen, Jakarta, Senin (19/8). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
Dampak pandemi virus corona COVID-19 terhadap perekonomian Indonesia, diperkirakan akan lebih berat dari yang diperkirakan semula. Untuk mengatasi hal itu, Pemerintah berupaya memberikan berbagai stimulus agar pertumbuhan ekonomi tak sampai jadi negatif.
ADVERTISEMENT
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan, Pemerintah masih menskenariokan pertumbuhan ekonomi akibat virus corona ada di kisaran 2,3 persen hingga negatif 0,4 persen. Berkaca pada capaian di kuartal I 2020, dia menilai posisi di kuartal II akan lebih berat.
"Namun dilihat dari sisi (pertumbuhan ekonomi) kuartal I dan kemungkinan kuartal II akan lebih berat. Kita lihat kemungkinan PE akan masuk dalam skenario yang lebih rendah dari skenario berat. Artinya lebih rendah dari 2,3 persen," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers online seusai rapat terbatas dengan Presiden Jokowi, Rabu (3/6).
Salah satu yang membuat proyeksi pertumbuhan ekonomi kuartal II akan lebih berat daripada kuartal I, adalah meluasnya pemberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB.
Warga mengamati permukiman bantaran sungai Ciliwung, Manggarai, Jakarta, Rabu (15/4 Foto: ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Meski tantangannya berat, mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu berharap, dengan adanya berbagai program stimulus dari Pemerintah, pertumbuhan ekonomi bisa dijaga tetap di posisi positif.
ADVERTISEMENT
"Untuk mencapai (pertumbuhan ekonomi) di 2,3 persen menjadi lebih berat karena kuartal kedua akan sangat turun karena PSBB yang meluas," ujarnya.
Untuk kuartal III dan IV pada 2020 ini, Sri Mulyani berharap kondisi ekonomi dapat tertolong oleh program-program dalam paket kebijakan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Sehingga kalaupun pertumbuhan ekonomi secara tahunan pada 2020 ini ada di bawah 2,3 persen, tetap masih di zona positif.
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona.
*****
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.