news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Sri Mulyani: Presiden Tunjuk TNI-Polri Salurkan Rp 1,2 T BLT Warteg dan PKL

9 September 2021 14:32 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengalokasikan anggaran sebesar Rp 1,2 triliun untuk TNI dan Polri. Anggaran ini merupakan program bantuan langsung tunai (BLT) untuk pedagang warteg hingga pedagang kaki lima (PKL).
ADVERTISEMENT
"Kami berharap dana ini bisa kita sampaikan Rp 600 miliar untuk TNI dan Rp 600 miliar untuk Polri. Kemudian diteruskan kepada masyarakat terutama PKL, jadi dananya Rp 1,2 triliun," ujar Sri Mulyani dalam acara penyaluran BLT untuk pedagang warteg di Medan, Kamis (9/9).
Menurut Sri Mulyani, bantuan ini menggunakan skema yang sama dengan bantuan usaha produktif mikro (BPUM) yang selama ini disalurkan oleh Kementerian Koperasi dan UKM untuk UMKM. Dengan besaran manfaat yang juga sebesar Rp 1,2 juta untuk tiap penerima.
Hingga saat ini, BPUM sudah disalurkan kepada sebanyak 12 juta UMKM. Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut bahwa BLT pedagang warteg ini diharapkan bakal menyasar sebanyak 1 juta pedagang.
Pekerja beraktivitas di Warteg Subsidi Bahari, Pejaten, Jakarta, Kamis (22/7/2021). P Foto: Aprillio Akbar/ANTARA FOTO
Dia menjelaskan, bahwa pelibatan TNI dan Polri merupakan keputusan langsung dari Presiden Jokowi. Alasannya, kedua institusi ini merupakan aparat yang terlibat dan turun langsung dalam pemantauan protokol kesehatan selama berlakunya PPKM level 4.
ADVERTISEMENT
Rencananya, TNI dan Polri bakal menyalurkan masing-masing untuk 500 ribu pedagang. Menkeu Sri Mulyani berharap penyaluran bantuan lewat TNI dan Polri bisa berjalan lebih cepat.
Dengan demikian, diharapkan bisa membantu para pedagang Warteg dan PKL mengatasi kesulitan secara ekonomi di tengah berjalannya penanganan dampak pandemi COVID-19.
"Beberapa pemilik warung dan PKL memberikan statement bahwa kehidupan mereka lebih berat, karena biasanya berjualan omzetnya turun bahkan sampai 75 persen," pungkas Sri Mulyani.