Sri Mulyani Puji Basuki: True Bapak Pembangunan, Tugas Menkeu Jadi Ringan

7 Desember 2022 15:08 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono berfoto bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Foto: Twitter/@KemenPU
zoom-in-whitePerbesar
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono berfoto bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Foto: Twitter/@KemenPU
ADVERTISEMENT
Menteri Keuangan Sri Mulyani memuji Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono sebagai Bapak Pembangunan untuk kontribusinya terhadap pembangunan infrastruktur di seluruh Indonesia.
ADVERTISEMENT
Pada acara Serah Terima Hibah BMN, Menkeu mengapresiasi pembangunan infrastruktur yang dikomandoi oleh Kementerian PUPR. Menurut Sri Mulyani, pembangunan merupakan jembatan bagi Kemenkeu untuk memperlihatkan kepada publik penggunaan APBN, yang dananya bersumber dari masyarakat.
“Pak Bas sering kali disebut Bapak Pembangunan, true Bapak Pembangunan, sehingga tugas saya sebagai Menkeu sedikit lebih ringan, sedikit ya Pak. Karena waktu menjelaskan APBN (kepada masyarakat) dan cuma menjelaskan angka, orang biasanya tidak konek.” kata Sri Mulyani di Kementerian PUPR, Rabu (7/12).
“Tapi begitu dia melihat hasilnya adalah jalan raya, bendungan, kampus, itu jadi nyata, orang baru merasa APBN itu ‘hidup’ angkanya dengan melihat hasilnya. Jadi dalam hal ini tugas Pak Bas yang sangat penting bagi kami adalah menjembatani dan mengkomunikasikan anggaran pendapatan belanja dan keuangan negara secara konkret. Terima kasih Pak Bas dan seluruh jajaran PUPR,” tambahnya.
ADVERTISEMENT
Sri Mulyani juga mengatakan atas alasan tersebut, Kementerian PUPR sering kali menjadi salah satu penerima anggaran dengan jumlah terbesar di antara jajaran kementerian dan lembaga lainnya.
“Kementerian PUPR itu dapat anggaran yang terbesar di K/L, itu selalu di top 2 dan 3, dan Pak Bas itu enggak minta, tetapi selalu nangkring di atas. Dan kalau sudah dibangun itu masuk dalam laporan pembuka keuangan Kementerian PUPR, seperti yang tadi disampaikan LKPP itu (Kementerian PUPR) asetnya lebih dari Rp 2.000 triliun,” ungkapnya.
“Kadang masyarakat perlu terus dijelaskan belanja negara seperti subsidi, subsidi listrik, BBM, dan pupuk, karena tidak terlihat barangnya. Namun yang terlihat barangnya dan memang mudah dikomunikasikan kalau belanja yang menghasilkan aset, yaitu membangun infrastruktur,” tambahnya.
ADVERTISEMENT
Menkeu berharap ke depannya Menteri PUPR dapat bekerja sama untuk menjelaskan bahwa hibah aset yang tidak terlihat sama pentingnya dengan yang terlihat. Metode terbaik, menurut Sri Mulyani, adalah melakukan komunikasi belanja negara yang terlihat maupun tidak terlihat secara tandem.
“Makanya saya minta Pak Bas bantu untuk jelaskan masyarakat (aset) yang tidak terlihat tapi penting seperti gaji guru, subsidi bansos, atau menaikkan dana penelitian. Bisa sebagai pelengkap komunikasi belanja negara yang mudah ditangkap indera masyarakat, seperti ketika membangun sekolah,”
“Semoga semua jajaran PUPR mengemban amanah ini secara baik dan mengembalikan kepercayaan rakyat secara maksimal. Uang kita sigap membangun negeri, terima kasih,” tutup Sri Mulyani dalam sambutannya.