Sri Mulyani Sebut Ancaman Krisis Pasca Pandemi: Perubahan Iklim dan Disrupsi

24 Oktober 2021 13:25 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengikuti rapat kerja dengan Badan Anggaran DPR RI, Selasa (28/9/2021). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengikuti rapat kerja dengan Badan Anggaran DPR RI, Selasa (28/9/2021). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Seluruh dunia, termasuk Indonesia, diterpa krisis karena pandemi COVID-19 yang sampai saat ini masih berlangsung. Menteri Keuangan Sri Mulyani mengingatkan krisis bisa saja tidak hanya berhenti di pandemi COVID-19.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, ada ancaman lain seperti perubahan iklim dan disrupsi digital. Ia menegaskan setiap krisis tersebut dampaknya ke keuangan negara.
“Makanya saya selalu menyampaikan keuangan negara harus bisa mengantisipasi, dunia itu akan bisa dihantam, Indonesia juga dihantam berbagai krisis. Kalau kita sekarang bicara pandemi, next time climate change, bisa juga dari digital disruption,” terang Sri Mulyani dalam webinar yang digelar Kontan, Minggu (24/10).
“Semuanya pada akhirnya kalau dia menyerang atau menyebabkan orang harus berubah dan perubahan ke sosial, ekonomi, maka negara harus hadir, maka keuangan negara harus sehat,” tambahnya.
Perubahan iklim diduga menjadi salah satu penyebab mengeringnya air terjun yang terletak di Zambia dan Zimbabwe. Foto: REUTERS
Jauh sebelum pandemi, Indonesia sebenarnya sudah pernah mengalami krisis yaitu pada tahun 1998 dan 2008. Sri Mulyani menilai, ketiga krisis yang terjadi sama-sama berdampak ke keuangan negara. Namun, ia berpendapat di krisis saat ini sektor perbankan sudah lebih baik dalam menghadapinya.
ADVERTISEMENT
“Kalau kita mau bicara tentang bahwa dengan adanya krisis pertama, kedua, maka waktu ketiga ini bank sudah relatif kuat karena kita sudah belajar dari dua krisis,” kata Sri Mulyani.
Sri Mulyani mengatakan, kekuatannya mulai dari current bank sudah tinggi hingga regulasi yang prudent. Tak hanya di Indonesia, ia merasa perbankan di negara-negara lainnya juga lebih siap mengatasi krisis kali ini.
“Karena dia cadangan modalnya cukup tinggi dan mereka cepat sekali melakukan restructuring dari NPL, FPL,” ujar Sri Mulyani.
========
Jangan lewatkan informasi seputar Festival UMKM 2021 kumparan dengan mengakses laman festivalumkm.com. Di sini kamu bisa mengakses informasi terkait rangkaian kemeriahan Festival UMKM 2021 kumparan, yang tentunya berguna bagi para calon dan pelaku UMKM.
ADVERTISEMENT