Sri Mulyani Siapkan BLT hingga Stimulus UU Cipta Kerja untuk Pulihkan Ekonomi RI

8 April 2021 14:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Keuangan, Sri Mulyani memberikan keterangan pers terkait APBN Kinerja dan Fakta (Kita) Agustus 2019 di Kantor Kemenkeu. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Keuangan, Sri Mulyani memberikan keterangan pers terkait APBN Kinerja dan Fakta (Kita) Agustus 2019 di Kantor Kemenkeu. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
Pandemi COVID-19 sudah berlangsung lebih dari satu tahun. Namun, virus tersebut sampai saat ini masih belum bisa diatasi dan berdampak negatif, khususnya ke ekonomi.
ADVERTISEMENT
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengakui dalam menangani pandemi COVID-19 tidak mudah. Apalagi, kata Sri Mulyani, sudah muncul varian baru atau mutasi dari COVID-19.
“COVID masih ada dan mengancam kita semua. Namun ini tidak berarti kita menyerah,” kata Sri Mulyani saat acara Bali Economic and Investment Forum 2021 secara virtual, Kamis (8/4).
Untuk itu, Sri Mulyani menegaskan beragam stimulus bagi masyarakat terus dibagikan di tahun 2021. Hal tersebut sebagai upaya menjaga kesinambungan bisnis seperti dukungan untuk koperasi dan UKM, serta berbagai program prioritas mendorong penciptaan lapangan kerja.
“Kita juga mendukung masyarakat ada PKH, Kartu Sembako, BST, BLT Dana Desa yang dikonversikan ke masyarakat langsung, diskon listrik, Kartu Prakerja, subsidi internet, semuanya dilakukan langsung untuk membantu masyarakat,” ujar Sri Mulyani.
Ilustrasi pertumbuhan ekonomi. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Sri Mulyani menjelaskan dalam penciptaan lapangan kerja sudah ada UU Cipta Kerja. Selain itu, ia merasa UU tersebut bisa memberi kemudahan dalam berusaha hingga pengembangan lembaga pengelola investasi.
ADVERTISEMENT
“Dengan reformasi struktural yaitu menggunakan UU Cipta Kerja untuk sebagai langkah memperbaiki, menyederhanakan regulasi birokrasi, memperbaiki iklim investasi,” ungkap Sri Mulyani.
Lebih lanjut, Sri Mulyani menegaskan upaya yang tidak kalau penting dilakukan adalah vaksinasi COVID-19. Ia menuturkan pemerintah menargetkan sebanyak 185,55 juta masyarakat bisa mendapatkan vaksinasi gratis.
“Meski sudah vaksin kita harus tetap melaksanakan disiplin kesehatan, memakai masker, menjaga jarak, dan cuci tangan itu,” tutur Sri Mulyani.