Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati

Sri Mulyani Siapkan Rp 54,4 Triliun untuk Anggaran Vaksin Corona Gratis di 2021

21 Desember 2020 17:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas menurunkan kontainer berisi vaksin COVID-19 saat tiba di Bandara Soekarno-Hatta, tangerang, Banten, Minggu (6/12). Foto: Dhemas Reviyanto/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Petugas menurunkan kontainer berisi vaksin COVID-19 saat tiba di Bandara Soekarno-Hatta, tangerang, Banten, Minggu (6/12). Foto: Dhemas Reviyanto/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Menteri Keuangan Sri Mulyani telah menyiapkan dana Rp 54,4 triliun untuk program vaksin corona gratis tahun depan. Dana ini disiapkan menyusul arahan Presiden Jokowi untuk memberikan vaksin corona gratis bagi seluruh masyarakat Indonesia.
ADVERTISEMENT
Rincian dana yang disiapkan Rp 54,4 triliun itu berasal dari dana program PEN untuk sektor kesehatan sebesar Rp 36,4 triliun yang tidak bisa dieksekusi tahun ini. Sisanya, Rp 18 triliun berasal dari dana yang sudah dicadangkan untuk vaksin dari pos anggaran vaksin dalam UU APBN 2020
"Ini akan digunakan untuk vaksinasi (gratis). Itu anggaran yang sudah akan kita cadangkan," katanya dalam konferensi pers APBN KITA, Senin (21/12).
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati. Foto: HO-Kementerian Keuangan/Antara
Meski begitu, dia mengaku total anggaran yang dicadangkan belum tentu cukup membiayai vaksin untuk 182 juta masyarakat Indonesia yang sudah ditetapkan Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional. Karena itu, pihaknya siap mencari lagi dana dari pos-pos kementerian dan lembaga untuk direalokasi sebab vaksinasi gratis menjadi prioritas.
ADVERTISEMENT
Misalnya saja, ada beberapa anggaran dalam DIPA di kementerian atau lembaga akan ditinjau lagi prioritasnya agar bisa dialihkan untuk vaksin corona gratis. Kendati demikian, realokasi anggaran ini harus dilakukan hati-hati karena dia tidak ingin lembaga atau kementerian terdisrupsi karena jatah belanjanya berkurang.
"Karena akan mempengaruhi momentum pemulihan kalau lihat perkembangan ekonomi, terlihat dari ketergantungan belanja pemerintah pusat dan daerah masih sangat tinggi. Jadi harus hati-hati," katanya.
Dia juga masih menunggu sejumlah laporan terbaru dari Kementerian Kesehatan dan BUMN Farmasi yang ditunjuk sebagai penanggung jawab pengadaan vaksin dan proses vaksinasi gratis. Karena itu, besaran anggaran untuk suntik massal secara gratis tahun depan masih dinamis.
Beberapa biaya yang juga harus dipikirkan adalah waste stage atau kemungkinan vaksin-vaksin yang tidak terkirim 100 persen dengan baik sehingga ada kerusakan. Apalagi Indonesia wilayahnya luas, level waste stage tiap daerah bisa berbeda.
ADVERTISEMENT
"Kalau sudah dihitung, termasuk jumlah tenaga kesehatan, prioritas seperti apa, kami akan bisa dapat hitung kemungkinan dana yang dibutuhkan dan cara untuk memenuhinya," ujar dia.
***
Saksikan video menarik di bawah ini.
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten