Sri Mulyani Singgung Penyaluran Kredit Perbankan Masih Sangat Kecil

22 September 2021 18:32 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Foto: Rivan Awal Lingga/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Foto: Rivan Awal Lingga/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut perbankan masih belum maksimal dalam menyalurkan kredit ke masyarakat. Padahal, kata Sri Mulyani, salah satu indikator bagi pemulihan ekonomi adalah apabila perbankan mulai lagi menjalankan fungsi intermediasi.
ADVERTISEMENT
“Fungsi intermediasinya yaitu mereka menerima simpanan dari masyarakat dan kemudian dana yang dikumpulkan itu disalurkan untuk kegiatan-kegiatan produktif,” kata Sri Mulyani saat acara yang digelar Bank Syariah Indonesia secara virtual, Rabu (22/9).
Sri Mulyani yang juga menjabat sebagai Ketua Ikatan Ahli Ekonomi Islam (IAEI) ini merasa penyaluran dana tersebut yang kemudian menjadi penggerak roda perekonomian Indonesia baik investasi, ekonomi produktif, maupun dalam hal konsumsi. Sayangnya saat ini hal itu belum maksimal.
“Untuk bidang ini memang kita belum melihat pemulihan yang sangat kuat. Kredit perbankan pada bulan Juli 2021 ini baru tumbuh 0,5 persen, ini masih sangat kecil dibandingkan pertumbuhan ekonomi di kuartal kedua yang capai 7 persen,” ujar Sri Mulyani.
ADVERTISEMENT
“Dan juga dibandingkan pre COVID di mana kredit bisa tumbuh di atas 7 persen, bahkan pada masa-masa lalu bisa sampai double digit growth,” tambahnya.
Di sisi lain, Sri Mulyani mengatakan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang disimpan di perbankan setiap tahun atau year on year bisa tumbuh dua digit. Ia membeberkan per Juli 2021 pertumbuhannya mencapai 10,43 persen.
“Ini artinya perbankan di dalam kondisi likuiditas yang sangat banyak mendapatkan juga masyarakat yang menempatkan dananya di perbankan, namun perbankan belum melakukan penyaluran di dalam kegiatan-kegiatan produktif,” ungkap Sri Mulyani.
Sri Mulyani merasa kondisi tersebut menjadi pekerjaan rumah yang harus segera diselesaikan. Untuk itu, ia memastikan Kemenkeu bersama pihak terkait seperti Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan terus bergerak mengatasi permasalahan keuangan yang ada.
ADVERTISEMENT
“Tentu dengan BI, OJK, LPS mengawal, menjaga stabilitas sistem keuangan. Namun di sisi lain juga mendorong agar sistem keuangan ini terus bergerak mendukung dan menopang pemulihan ekonomi,” tutur Sri Mulyani.