Sri Mulyani: Skenario Terburuk Corona, Pertumbuhan Ekonomi RI Bisa 0 Persen

20 Maret 2020 15:27 WIB
comment
9
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan paparan saat konferensi pers terkait dampak virus corona di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (13/3).  Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan paparan saat konferensi pers terkait dampak virus corona di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (13/3). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Pemerintah telah menyiapkan berbagai skenario dalam menangani pandemi virus corona. Termasuk situasi terburuk pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa turun drastis menjadi 0 persen.
ADVERTISEMENT
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, skenario terburuk tersebut bisa terjadi jika virus corona berlangsung dalam waktu yang lama, lebih dari enam bulan.
Tak hanya, skenario itu juga bisa terjadi jika Indonesia melakukan isolasi penuh (lockdown), harga minyak terus anjlok, perdagangan internasional menurun, hingga sektor penerbangan yang mengalami tekanan hingga 75 persen.
"Jika durasi COVID-19 bisa lebih dari 3 sampai 6 bulan, kemudian lockdown, serta perdagangan internasional bisa drop di bawah 30 persen, penerbangan drop sampai dengan 75 persen hingga 100 persen, maka skenario bisa menjadi lebih dalam, pertumbuhan ekonomi bisa di kisaran 2,5 persen bahkan 0 persen," ujar Sri Mulyani dalam video conference, Jumat (20/3).
Menteri Keuangan Sri Mulyani. Foto: ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
Namun untuk situasi moderat, yakni virus corona bisa ditangani pemerintah, maka pertumbuhan ekonomi masih bisa tumbuh di atas 4 persen.
ADVERTISEMENT
"Beberapa minggu terakhir kami melihat skenario pertumbuhan ekonomi dari yang paling moderat, pengaruh COVID-19 masih, ekonomi masih bisa tumbuh 4 persen," jelasnya.
Meski demikian, Sri Mulyani belum bisa menyampaikan asumsi pasti pertumbuhan ekonomi hingga akhir tahun ini. Menurutnya, sampai saat ini situasi global dan domestik terus bergerak secara dinamis.
Dia pun berharap, vaksin virus corona bisa segera ditemukan sehingga bisa memotong siklus persebaran virus, baik di dalam negeri maupun di global.
"Yang bisa kami lakukan adalah melakukan berbagai persiapan berdasarkan skenario. Artinya apa yang harus dilakukan jika perekonomian bisa dijaga tumbuh di atas 4 persen, atau turun di bawah 4 persen, atau bahkan mendekati yang lebih rendah. Namun kita tidak mengharap itu terjadi," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Adapun dalam APBN 2020 target pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,3 persen. Sementara Bank Indonesia menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun ini menjadi hanya 4,2-4,6 persen, dari sebelumnya 5,0-5,4 persen.