Sri Mulyani soal Maraknya Saham Gorengan: Valuasi Harus Sesuai

2 Januari 2020 13:39 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Keuangan Sri Mulyani hadir dalam Pembukaan Perdagangan Bursa Efek Indonesia 2019 di Main Hall BEI, Jakarta, Kamis (2/1). Foto: Nurul Nur Azizah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Keuangan Sri Mulyani hadir dalam Pembukaan Perdagangan Bursa Efek Indonesia 2019 di Main Hall BEI, Jakarta, Kamis (2/1). Foto: Nurul Nur Azizah/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Presiden Joko Widodo dengan tegas mengecam adanya praktik saham gorengan yang mungkin saja terjadi di pasar modal. Pesan itu, ia sampaikan dalam pembukaan perdagangan saham 2020 hari ini, Kamis (2/1).
ADVERTISEMENT
Merespons hal tersebut, Menteri Keuangan Sri Mulyani pun setuju dengan yang diutarakan Jokowi tersebut. Menurut dia, pasar modal semestinya mampu menerapkan praktik yang bisa memberi keamanan dan kepercayaan bagi investor.
"Kami berharap pasar modal merupakan suatu lembaga dan tempat, di mana masyarakat dan investor bisa menaruh kepercayaan. Sehingga mereka bisa mendapatkan harapan sesuai dengan instrumen investasi yang mereka tempatkan," ujar Sri Mulyani ditemui di Gedung BEI, Jakarta, Kamis (2/1).
Presiden Joko Widodo membuka perdagangan saham awal tahun 2020 di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (2/1). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
Sri Mulyani menyebut, instrumen-instrumen di pasar modal perlu memiliki valuasi yang sesuai hingga berintegritas tinggi. Selain instrumen investasi di pasar modal, juga perlu memiliki rekam jejak dan transparansi yang baik agar investor mampu mengukur risiko imbal hasilnya.
"Saya rasa integritas dari market itu basisnya adalah GCG (Good Corporate Governance), good market conduct itu menjadi sesuatu yang sangat penting menjadi fondasi pasar modal kita," sambungnya.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, Sri Mulyani berkomitmen agar pemerintah bisa terus berupaya meningkatkan pengembangan pasar modal. Misalnya, dalam hal disertifikasi instrumen investasi.
"Seperti DIRE (Dana Investasi Real Estate), untuk pembiayaan apakah di sektor real estate, apakah di sektor infrastruktur, dia bisa menjadi suatu instrumen yang menjadi pilihan masyarakat untuk menginvestasikan," kata dia.
Untuk mewujudkan itu, pihaknya pun, akan menggandeng berbagai stakeholder terkait untuk mendorong pertumbuhan pasar modal Indonesia. Utamanya, dari kalangan regulator.
"Kemenkeu bekerjasama dengan OJK, BI, dan LPS (Lembaga Penjamin Simpanan) dalam KSSK (Komite Stabilitas Sistem Keuangan) ingin terus membangun integritas di sektor keuangan bagi para investor," tutupnya.
Sebelumnya, Jokowi juga berharap tak ada lagi praktik goreng saham yang menimbulkan korban.
ADVERTISEMENT
"Jangan sampai (harga saham) dari 100 digoreng-goreng jadi 1.000, digoreng jadi 4.000. Praktik gorengan saham yang menimbulkan korban, tidak ada lagi," ujar Jokowi di Main Hall BEI, Jakarta.
Presden pun meminta otoritas bursa memberikan sanksi tegas jika terdapat oknum yang melakukan manipulasi saham. "Investasi pasar yang menjurus pada fraud, harus ditindak tegas,” ujarnya.