Sri Mulyani Ungkap Modus Bos Garuda Selundupkan Harley Davidson

5 Desember 2019 17:04 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan modus penyelundupan Harley Davidson yang dilakukan oleh Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk I Gusti Ngurah Askhara atau Ari Askhara.
ADVERTISEMENT
Sri Mulyani mengatakan, dalam claim tag Harley Davidson tersebut merupakan milik penumpang Garuda berinisial SAS (sebelumnya Bea Cukai menyebut inisialnya SAW). Namun setelah ditelusuri lebih lanjut, pihaknya menemukan berbagai kejanggalan.
SAS mengaku barang tersebut dibeli melalui e-commerce, eBay. Setelah ditelusuri, ternyata Sri Mulyani tak menemukan kontak penjual Harley tersebut.
"Saudara SAS mengaku bahwa barang ini dibeli melalui akun eBay, katanya sudah lama akan melakukan pembelian akun eBay. Namun waktu kita cek pengakuan dari Saudara SAS yang akan beli Harley, kami tidak mendapatkan kontak dari penjual yang didapatkan melalui eBay itu," ujar Sri Mulyani saat konferensi pers di Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (5/12).
Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri BUMN Erick Thohir saat konferensi pers penyelundupan di pesawat Garuda Indonesia. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
Dilihat dari transaksi keuangannya, bahkan SAS memiliki utang di bank sebesar Rp 300 juta. Adapun harga dari Harley Davidson tersebut diperkirakan hingga Rp 800 juta per unit.
ADVERTISEMENT
"Saudara SAS mempunyai utang bank Rp 300 juta yang dicairkan Oktober, yang digunakan sebagai renovasi rumah," katanya.
Tak hanya itu, kejanggalan lainnya yang diungkap Sri Mulyani adalah SAS sama sekali tak memiliki hobi bermotor. Hal yang janggal jika tiba-tiba membeli motor mewah seperti Harley Davidson.
"Dia tidak punya hobi motor, tapi impor Harley Davidson. Dia hobinya sepeda," katanya.
Sri Mulyani juga menjelaskan, ada unsur mengatasnamakan orang lain dalam barang yang diselundupkan tersebut.
"Apakah yang bersangkutan yang memiliki atau melakukan atas nama pihak lain," tutur dia.
Konferensi pers penyelundupan sepeda Brompton dan Harley Davidson yang melalui pesawat baru Garuda Indoensia. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
Sementara itu, Menteri BUMN Erick Thohir menegaskan, barang selundupan Harley Davidson itu merupakan milik Ari Askhara. Hal ini ia dapatkan dari laporan dewan komisaris dan komite audit Garuda.
ADVERTISEMENT
"Dari laporan yang didapatkan dari komite audit bahwa mempunyai kesaksian tambahan siang ini, bahwa motor Harley Davidson dimiliki Saudara AA," katanya.
Berdasarkan sumber kumparan di lingkungan Bandara Soetta, Ari berusaha untuk menutupi kegiatan selundupannya itu setelah diketahui Bea Cukai.
Ari meminta para direksi untuk meredam kasus tersebut agar tak sampai ke media. Bahkan ia juga menyiapkan orang yang diminta untuk mengaku sebagai pemilik Harley itu.
Terakhir, Ari juga memerintahkan Dirut Aerofood dan pejabat GMF untuk melobi Bea Cukai.
"Setelah motor Harley-nya ditangkap, si Dirut langsung meeting dengan para direksi Garuda untuk meredam kasus seperti jangan sampai ter-blow up. Menyiapkan orang untuk mengakui sebagai pemilik Harley itu supaya Dirut aman," kata sumber kumparan.
ADVERTISEMENT
"Memerintahkan Dirut Aerofood dan pejabat GMF untuk melobi BC (Bea Cukai)," tambahnya.