Sri Mulyani Ungkap Penyebab Ekonomi RI Mentok 5 Persen

26 November 2019 11:11 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberikan keterangan pers tentang realisasi APBN 2019 per akhir Oktober di Kantor Kemenkeu, Jakarta, Senin (18/11). Foto: ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberikan keterangan pers tentang realisasi APBN 2019 per akhir Oktober di Kantor Kemenkeu, Jakarta, Senin (18/11). Foto: ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
ADVERTISEMENT
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan sejumlah faktor yang membuat pertumbuhan ekonomi Indonesia mentok di level 5 persen dalam beberapa tahun terakhir.
ADVERTISEMENT
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu menjelaskan, pertumbuhan ekonomi sebenarnya bisa tumbuh hingga 7 persen, asalkan investasi mengalir deras.
Pada kuartal III 2019, investasi hanya tumbuh 4,21 persen (yoy), melambat dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mampu tumbuh 6,29 persen (yoy).
"Kami sebenarnya memiliki kemampuan (tumbuh 7 persen), tapi investasi seharusnya bisa tumbuh hingga double digit," ujar Sri Mulyani dalam seminar Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) di Grand Hyatt, Jakarta, Selasa (26/11).
Sri Mulyani mengatakan, saat ini pemerintah juga terus berupaya meningkatkan investasi. Salah satunya dnegan memperbaiki regulasi dan memangkas sejumlah perizinan.
Ilustrasi pertumbuhan ekonomi Foto: ANTARA FOTO/ Dhemas Reviyanto
"Kami juga berupaya memperbaiki birokrasi dan simplifikasi, kebijakan di kementerian dan lainnya, Pemda dan Pemerintah Pusat, terus kita perbaiki," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, pemerintah juga akan mengeluarkan Undang-Undang (UU) Omnibus Law yang akan merevisi seluruh aturan sebelumnya. Omnibus Law ini mencakup sektor ketenagakerjaan hingga perpajakan.
"Kita usahakan sebelum akhir tahun ini diberikan ke DPR, sehingga Januari bisa dibahas," kata Sri Mulyani.