Sri Mulyani Usul Asumsi Rupiah di 2019 Jadi Rp 15.000 per Dolar AS

15 Oktober 2018 17:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas memperlihatkan pecahan uang dolar dan rupiah di salah satu tempat penukaran mata uang asing/money changer di Jakarta. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Petugas memperlihatkan pecahan uang dolar dan rupiah di salah satu tempat penukaran mata uang asing/money changer di Jakarta. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
ADVERTISEMENT
Pemerintah mengusulkan asumsi nilai tukar rupiah dalam APBN 2019 direvisi menjadi Rp 15.000 per dolar AS. Sebelumnya berdasarkan hasil rapat Panita Kerja A DPR, asumsi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS ditetapkan sebesar Rp 14.500.
ADVERTISEMENT
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, revisi asumsi nilai tukar rupiah tersebut berdasarkan kondisi ekonomi saat ini, yakni dengan mempertimbangkan proyeksi Bank Indonesia jika kurs rupiah rata-rata bisa mencapai Rp 15.000 per dolar AS.
Range nilai tukar rata-rata dolar AS terhadap rupiah sekitar Rp 14.800 - Rp 15.200. Kami usulkan Rp 15.000 untuk nilai tukar tahun 2019,” kata Sri Mulyani di Badan Anggaran DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (15/10).
Sementara itu, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan usulan perubahan asumsi nilai tukar dolar AS itu memperhatikan situasi terkini. Pada saat pembahasan sebelumnya di bulan September 2018, pihaknya meramal nilai tukar di 2019 sekitar Rp 14.300-14.700.
Adapun asumsi nilai tukar rupiah yang diputuskan terakhir sebesar Rp 14.500 per dolar AS, merupakan titik tengah yang ditentukan Kementerian Keuangan. Namun dikarenakan dolar AS akhir-akhir ini terus menguat, BI memandang asumsi nilai tukar perlu diubah.
ADVERTISEMENT
“Sejak awal September 2018 sampai dengan hari ini, dinamika yang terjadi di dalam negeri dan global demikian cepatnya,” paparnya
Menurut dia, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS sudah menyentuh Rp 15.220. BI pun memperkirakan nilai tukar rata-rata dolar AS terhadap rupiah di tahun 2019 berkisar di antara Rp 14.800 – Rp 15.200.
“Penyebabnya (pelemahan rupiah) karena tidakpastian global yang membuat tekanan sangat tinggi di negara emerging market, dan dampak ketegangan perdagangan AS-China. Ada beberapa hal,” ucap Perry.