Sri Sultan HB X Tanda Tangani Izin Lokasi Tol Yogya - Solo

8 Juli 2020 17:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
ADVERTISEMENT
Gubernur DI Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X, telah menandatangani izin penetapan lokasi (IPL) tol Yogya-Solo. Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Pertanahan dan Tata Ruang (Dispertaru) DIY Krido Suprayitno. Dengan begitu pematokan akan mulai dilakukan Agustus mendatang.
ADVERTISEMENT
"IPL (tol) Yogya-Solo sudah ditandatangani Pak Gubernur per hari ini," kata Krido di Kompleks Kepatihan Pemda DIY, Rabu (8/7).
Krido menjelaskan, pembebasan lahan maksimal dua tahun setelah penetapan lokasi (penlok) terbit. Untuk persiapan pemasangan patok pihaknya bekerja sama dengan satker dimulai pekan pertama bulan Agustus.
"Penlok atau izin penetapan lokasi Yogya-Solo sudah ditandangani Pak Gubernur jadi kami melaporkan ke Pak Gubernur bahwa pasang patok mulai minggu pertama bulan Agustus," kata Krido.
Kepala Dinas Pertanahan dan Tata Ruang (Dispertaru) DIY Krido Suprayitno. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Luas tanah yang terdampak pembangunan tol ini ada 3.006 bidang dengan seluas 177,5 hektare yang terdampak proyek Yogya-Solo. Dari proyek sepanjang 22 kilometer ini terdapat 2.978 warga terdampak dan melintas di enam kecamatan.
"Patok kami menyisir wilayah timur di Tamanmartani yang berbatasan dengan Jawa Tengah. Kemudian ke wilayah tengah Kecamatan Depok dan wilayah Depok sama Mlati itu kita selesaikan. Penlok berakhir di Tirtoadi, Kecamatan Mlati," ujar Krido.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, untuk tol Yogya-Bawen, Krido mengatakan bahwa untuk IPL ditargetkan pada Desember 2020 mendatang. Krido akan berkaca dari pengalaman tahapan di Yogya-Solo.
"Pengalaman Yogya-Solo akan kita pakai dengan door to door dan penguasaan wilayah dan person harus penting. Melibatkan unsur pemangku wilayah output ada dua ditandatangi persetujuan dan satu lagi terkumpulnya berkas," katanya.
Selain itu, karena masih dalam kondisi pandemi maka protokol kesehatan diterapkan pada masa sosialisasi.
"Yogya-Bawen sosialisasi itu tetap menggunakan metode yang sama karena protokol kesehatan. Kita sudah menjadwal yang berita tadi sudah muncul. Kami mengundang di desa dulu dengan jadwal sudah kita atur. Bagi desa yang relatif sedikit jumlahnya akan kita gabung dengan desa terdekat," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Krido sendiri menyoroti Desa Tirtoadi, Kecamatan Mlati. Daerah tersebut merupakan satu-satunya desa yang dilewati dua ruas tol yaitu Yogya-Solo dan Yogya-Bawen. Maka dari itu keberhasilan pembebasan lahan di sana menjadi indikator penting.
"Di situ wilayah Tirtoadi nanti dilewati trase Yogya-Solo dan Yogya-Bawen. Indikator keberhasilan lahan Tirtoadi sangat penting karena di situ ada jembatan luas lahan lebih dari 100 bidang untuk dua trace tol itu," katanya.