Starbucks Tutup 2.100 Gerai di China karena Virus Corona
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dalam waktu dekat, penutupan gerai akibat virus corona akan berdampak terhadap kinerja keuangan kuartal II dan sepanjang 2020, karena China tercatat sebagai pasar terbesar ke-2 bagi Starbucks setelah Amerika Serikat (AS).
Meski demikian, kedai kopi yang pertama kali didirikan di Seattle AS tersebut optimistis kinerja akan kembali normal dalam jangka panjang.
"Kita masih yakin dan percaya terhadap peluang jangka panjang di China," kata CEO Starbucks Kevin Johnson seperti ditulis Wall Street Journal (WSJ), Rabu (29/1).
Selain Starbucks, gerai McDonald's juga menutup tokonya di China karena virus corona. Kondisi tersebut membuat harga saham perusahaan-perusahaan F&B tersebut berguguran pada perdagangan Senin-Selasa.
ADVERTISEMENT