Startup Manuva Bantu UKM Manufaktur Raih Pembiayaan dan Tingkatkan Produksi

19 Mei 2022 18:38 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
com-Dua perempuan pekerja industri tekstil Indonesia. Masalah utama industri TPT bukan kurangnya insentif, melainkan impor yang tidak dikontrol. Foto: Khairul Effendi/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
com-Dua perempuan pekerja industri tekstil Indonesia. Masalah utama industri TPT bukan kurangnya insentif, melainkan impor yang tidak dikontrol. Foto: Khairul Effendi/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Startup rantai pasok dari hulu ke hilir di sektor manufaktur, Manuva, mendorong industri manufaktur skala usaha kecil dan menengah (UKM) dapat meningkatkan kapasitas produksi. Sehingga, hal ini menjadikan harga jual produk lebih kompetitif.
ADVERTISEMENT
Co-Founder Manuva, Anggara Pranaspati, mengatakan bahwa startup yang dulunya bernama Tjetak ini telah membawa dampak positif untuk mitra manufaktur, di mana mereka dapat meningkatkan utilisasi mesin produksi hingga 25 persen lebih tinggi. Di tahun ini, Manuva berharap dapat kembali membukukan pertumbuhan yang baik dengan margin kontribusi positif.
“Melihat potensi pertumbuhan bisnis manufaktur skala kecil dan menengah di Indonesia, kami optimistis untuk terus melebarkan sayap dan menghadirkan inovasi yang dapat meningkatkan produktivitas ekosistem manufaktur digital," ujar Anggara dalam keterangan tertulis, Kamis (19/5).
Dia melanjutkan, Manuva diharapkan dapat mendigitalisasi UKM manufaktur dari hulu ke hilir bagi pelanggan B2B hingga ritel. Manuva juga berfokus untuk berkolaborasi dengan perusahaan manufaktur skala kecil dan menengah yang umumnya masih belum mencapai kapasitas yang maksimal atau rata-rata baru 60 persen.
ADVERTISEMENT
"Kami membantu mereka untuk mengoptimalkan kapasitas yang dimiliki dengan memproduksi barang jadi untuk pasar retail, ataupun menerima pesanan produksi dari brand lain,” jelasnya.
Startup untuk UKM di sektor manufaktur, Manuva. Foto: Dok. Manuva
Ekosistem Manuva membantu proses jual-beli barang jadi, produk custom, serta bahan baku dengan menggunakan tiga produk utama, yaitu Manuva Retail, Manuva Procure, dan Manuva Supply. Manuva Retail membuka jaringan distribusi agar basis pelanggan toko ritel Manuva bisa menjual produk jadi dari para mitra manufaktur di tokonya masing-masing. Distribusi Manuva telah tersebar ke ribuan gerai ritel di 5 provinsi dan 48 kota/kabupaten.
Manuva Procure adalah sistem e-procurement yang digunakan untuk mempertemukan pelaku bisnis dengan manufaktur untuk pengadaan barang custom. Platform ini memudahkan para manufaktur agar dapat menjangkau pelanggan B2B di seluruh Indonesia dan menawarkan kredibilitas lebih untuk proses penawaran harga, produksi, dan kontrol kualitas akhir.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Manuva Supply adalah platform bagi pelaku manufaktur untuk bisa menerima pesanan, mengatur produksi dan pembelian bahan baku. Saat ini, Manuva telah memiliki lebih dari 250 pabrik manufaktur skala kecil dan menengah yang tersebar di lima hub di Pulau Jawa.
“Dukungan yang kami berikan tidak terbatas hanya peningkatan penjualan, tapi juga meliputi efisiensi pada proses pembelian bahan baku mentah hingga akses kepada modal kerja dari LJK (Lembaga Jasa Keuangan) yang telah bekerja sama dengan Manuva.” tambah Anggara.
Dibangun sejak tahun 2018, Ekosistem Manuva telah berhasil memberikan akses dan transparansi dalam keseluruhan proses manufaktur. Seluruh stakeholder Manuva pada rantai pasokan bisa melakukan transaksi dan proses bisnis dengan lebih transparan, cepat, dan terstandarisasi kualitasnya.
ADVERTISEMENT
"Pada tahun 2022 sendiri, kami telah merencanakan strategi ekspansi untuk memiliki saluran distribusi di seluruh pulau Jawa, Bali, Sumatera serta beberapa kota besar lainya di Indonesia. Yang kedua, kami akan fokus mengembangkan akuisisi manufaktur di vertikal baru, seperti manufaktur produk elektrikal dan garmen,” pungkasnya.