Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Strategi Bisnis Sustainable Fashion Digital Brand ala Haluan Bali
23 November 2024 16:02 WIB
ยท
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Tingkat persaingan bisnis produk fashion ramah lingkungan dengan teknologi canggih atau Sustainable Fashion Digital Brand ternyata sengit. Hal ini diakui oleh Founder Haluan Bali Defria Amelia Kirana.
ADVERTISEMENT
"Tantangan dalam bisnis fashion ramah lingkungan ini banyak karena semakin banyak UMKM bermunculan, anak-anak muda semakin kreatif dan pergerakan kehidupan anak muda sangat cepat," katanya saat dihubungi, Senin (14/10).
Defria tak patah arang. Dia menjadikan tantangan ini untuk mempertahankan dan mengembangkan bisnisnya yang sudah berjalan sejak tahun 2019 lalu.
Beberapa strategi Defria di antaranya menampilkan produk yang eye cathing seperti berwarna-warni. Pakaian yang diproduksi berbahan ramah lingkungan seperti tensel.
Defria memberikan pengalaman berkesan dalam meluncurkan produk. Haluan Bali menggunakan Augmented Reality (AR) pada pakaian. Teknologi ini dapat memunculkan objek digital di dunia nyata.
Apabila desain pakaian di-scan dengan aplikasi AR maka muncul gambar atau video tiga dimensi. Gambar atau video ini menjelaskan desain pakaian. Defria menyebut istilah ini dengan baju bisa berbicara.
ADVERTISEMENT
Salah satu contoh pakaian Haluan Bali yang menggunakan teknologi AR ini adalah pakaian dengan desain peta rempah Indonesia. Apabila desain pada baju di scan maka muncul video penjelasan tentang lokasi dan jenis rempah-rempah yang ada di Indonesia.
"Penggunaan teknologi AR ini juga bagian dari edukasi. Itu adalah bagian edit value yang kami berikan kepada customer untuk memberikan gimmick, bahwa baju bisa bicara," katanya.
Defria tak lupa mengemas produk dengan unik. Defria menambahkan aroma vanila dalam pakaian. Pelanggan akan mencium aroma vanila saat membuka boks pakaian.
Defria mengemas promosi melalui media sosial. Konten-konten lucu hingga edukasi ditampilkan dengan menarik. Membuat sayembara agar semakin dekat dengan pelanggan.
Setiap desain pakaian mengusung tema nusantara. Defria telah meluncurkan ratusan produk bertema nusantara sejak tahun 2019. Dia belajar menjadi fashion desainer untuk memperoleh gaya pakaian yang baik dan unik.
ADVERTISEMENT
Beberapa desain pakaian misalnya tema jendela nusantara yang menjelaskan tentang masakan. Tema warna-warni menampilkan berbagai jenis penari di Indonesia. Ada juga tema musim panas di Indonesia.
Pelanggan bisa membeli pakaian ramah lingkungan ini mulai dari Rp 700 ribu. Pakaian yang tersedia mulai dari kemeja, vest, cardigan, rok ikat, jaket dan lain sebagainya. Pakaian ini bisa dibeli melalui toko daring atau online.
Defria berhasil meraup omset sekitar Rp 60 sampai 70 juta dalam sebulan dari produk fashion ramah lingkungan ini. Defria telah mempekerjakan 7 karyawan di Haluan Bali.
Target pasar adalah Warga Negara Indonesia (WNI). Hal ini karena Defria ingin WNI berbangga pada kebudayaan dan produk dalam negeri.
Defria berencana memperluas target pasar pada tahun 2025 mendatang, yaitu menjadikan turis asing sebagai pelanggan. Menurutnya, turis asing cuma mau memakai produk desain berbau budaya saat berada di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Dalam hal ini, Defria tengah merancang desain yang lebih menarik namun tetap memiliki nuansa Indonesia.
"Ketika dia beli di Indonesia tetap di pakai di negaranya karena produk kami nantinya tidak terlalu mengarah batik tapi tetap Indonesia. Ini menjadi PR," katanya.
Berkat kerja keras Defria, Haluan Bali meraih juara harapan I dalam Program Pengusaha Muda BRILlian (PMB) yang digelar tahun 2023 lalu. Defria mengaku mendapatkan banyak pengetahuan tentang bisnis dalam PMB.
Dia berharap kelanjutan PMB dilakukan kepada alumni. Hal ini agar pengusaha semakin mampu meningkatkan usaha bisnis. Berdasarkan catatan Kumparan, Haluan Bali mengalami peningkatan omzet sampai 30 persen setelah mengikuti PMB.
"Kegiatan PMB bagus sih tapi sayangnya setelah itu tidak ada apa-apa lagi itu. Aku berharap ada kegiatan lanjutan agar pengusaha semakin matang berbisnis," katanya.
ADVERTISEMENT